Virus Corona
Curiga Punya Dampak, Ilmuwan AS Teliti Kemungkinan Efek Jangka Panjang Covid-19 terhadap Ibu Hamil
Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH) tengah mengkaji kemungkinan dampak panjang Covid-19 terhadap ibu hamil.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH) tengah mengkaji kemungkinan dampak panjang Covid-19 terhadap ibu hamil.
Pasalnya, Covid-19 telah diketahui bisa menimbulkan banyak gejala dan gejala berkepanjangan pada penyintasnya.
Hal itu bahkan bisa berdampak pada pasien yang ketika masa akut infeksi hanya mengalami gejala ringan.
Baca juga: Selama Pandemi Covid-19 Gangguan Kesehatan Mental dan Depresi Naik 6 Persen, Ini Kata Psikolog
Baca juga: Termasuk Gejala Ringan, Studi Ungkap Penyintas Covid-19 dengan Kabut Otak Mengalami Peningkatan
Dilansir dari laman resmi NIH, dijelaskan bahwa studi tersbut akan menindaklanjuti 1.500 pasien hamil dengan Covid-19 dan bayi yang dilahirkannya selama empat tahun.
Studi ini juga akan mengikuti keturunan mereka untuk mengetahui potensi efek jangka panjang.
Upaya ini adalah bagian dari Covid Studi Initiative, yang bertujuan untuk memahami mengapa beberapa individu yang menderita Covid-19 tidak sepenuhnya pulih atau mengalami gejala setelah pemulihan.
Atau fenomena yang dikenal sebagai long Covid atau gejala pasca Covid, kondisi ini mempengaruhi segala usia, jenis kelamin, dan bahkan terjadi pada orang yang sebelumnya sehat.
Efek jangka panjang termasuk kelelahan, sesak napas, sulit berkonsentrasi, gangguan tidur, demam, kecemasan dan depresi.
Studi saat ini akan mendaftarkan beberapa peserta dari studi sebelumnya oleh Jaringan Maternal-Fetal Medicine Units (MFMU), sebuah kolaborasi penelitian 36-situs yang didukung oleh Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development (NICHD) NIH.
Peserta akan direkrut dari sekitar 4.100 pasien dengan infeksi SARS-CoV-2 tanpa gejala dan gejala selama kehamilan yang melahirkan di rumah sakit Jaringan MFMU.
Baca juga: Seusai Dapat Izin BPOM, IDAI Beri Rekomendasi terkait Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun
Tim peneliti akan menilai gejala pasien secara berkala selama periode empat tahun dan mengevaluasi keturunan mereka untuk gejala neurologis dan kondisi kardiovaskular.
Para peneliti yang dipimpin oleh Torri Metz, MD, dari Fakultas Kedokteran Universitas Utah, akan berusaha memahami berapa proporsi pasien dengan Covid-19 dalam kehamilan yang berisiko terkena long Covid.
Apakah tingkat keparahan Covid-19 dalam kehamilan memengaruhi kemungkinan mengembangkan long Covid, dan bagaimana proporsi pasien yang mengembangkan PASC setelah Covid-19 dalam kehamilan dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil yang mengembangkan PASC.
Para peneliti berharap temuan penelitian ini akan menginformasikan upaya untuk mengurangi risiko long Covid pada ibu hamil atau setelah kehamilan dan untuk mengobati gejalanya.
Studi ini juga akan menindaklanjuti keturunan mereka untuk kemungkinan efek jangka panjang neurologis atau kardiovaskular.