Virus Corona
Selain Molnupiravir, Pemerintah Jajaki 2 Jenis Obat Covid-19 untuk Digunakan di Indonesia
Penjajakan pertama dilakukan pada Molnupiravir yang sudah banyak dikenal di dunia.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Namun partisipan dalam studi awal ini masih terbilang kecil yaitu sekitar 775 orang dewasa dengan Covid-19 ringan hingga sedang.
Sejumlah pasien juga dianggap berisiko lebih tinggi untuk penyakit parah karena masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, atau penyakit jantung.
Dilansir dari The Hill, diketahui bahwa kini Merck sedang melakukan uji coba tahap akhir obat tersebut.
Dalam sebuah keterangan tertulis, pihaknya mengatakan bahwa karena pengobatan tersebut tidak menargetkan protein lonjakan virus, yang membedakan varian Covid-19, obat tersebut seharusnya masih dapat secara efektif memerangi salah satu Virus Corona.
Molnupiravir, yang dikembangkan Merck bersama dengan Ridgeback Biotherapeutics, telah dirancang untuk menargetkan enzim yang memungkinkan virus membuat salinan dirinya sendiri, sehingga memperkenalkan kesalahan pada kode genetik virus.
Jay Grobler, kepala penyakit menular dan vaksin di Merck, menyampaikan bahwa obatnya berpotensi melawan virus dengan semua jenis varian.
“Ini pengamatan yang sangat bagus karena memberi kami keyakinan bahwa itu akan bekerja sama di seluruh varian yang sudah ada di luar sana, dan berpotensi melawan varian baru. yang mungkin muncul,” katanya.
Eksekutif Merck menambahkan bahwa studi terbaru diharapkan akan selesai pada bulan November, mencatat bahwa data bisa datang cepat atau lambat.
"Karena varian yang muncul memperburuk pandemi Covid-19 di seluruh dunia, kita harus mengevaluasi perawatan potensial dengan mempertimbangkan varian ini," kata Seorang juru bicara Merck.
“Data in-vitro ini menunjukkan bahwa molnupiravir efektif terhadap varian SARS-CoV-2, terutama ketika dimulai pada awal perjalanan penyakit,” tambah juru bicara itu.
“Kami berharap molnupiravir dapat memainkan peran kunci dalam membantu pasien dan mengurangi beban sistem perawatan kesehatan.”
Merck hanyalah salah satu dari beberapa perusahaan farmasi yang melakukan penelitian tentang pengobatan Covid-19 yang potensial untuk membantu memerangi kasus Covid-19 yang serius.
Diketahui, Pfizer, yang bersama dengan BioNTech mengembangkan vaksin Covid-19 yang telah sepenuhnya disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk orang berusia 16 tahun ke atas.
Mereka juga mengumumkan awal bulan ini bahwa mereka telah meluncurkan uji klinis tahap selanjutnya untuk sebuah pil yang berpotensi mengobati virus.
Perusahaan perawatan kesehatan multinasional Swiss Roche juga telah melakukan penelitian tentang perawatan serupa.