Breaking News:

Virus Corona

Pakar dari Amerika Serikat Ungkap Covid-19 Masih Bisa Bermutasi seperti Varian Delta

Menurutnya, bukan tidak mungkin di masa depan akan ada varian lain yang sama berbahayanya seperti varian Delta. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
TribunVideo/Radifan Setiawan
ILUSTRASI Virus Corona/Covid-19. Dr. Fauci mengkhawatirkan akan adanya mutasi baru Covid-19 jika tidak ada upaya melawan virus tersebut. 

TRIBUNWOW.COM - Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular dan Kepala Penasihat Medis Presiden Joe Biden, Dr. Fauci, menyebut bahwa Covid-19 selama masih menemukan tempat untuk berkembang masih mungkin terus bermutasi. 

Menurutnya, bukan tidak mungkin di masa depan akan ada varian lain yang sama berbahayanya seperti varian Delta. 

“Varian delta memiliki karakteristik yang sangat mudah dan efisien menular dari orang ke orang, yang baik untuk virus tetapi buruk bagi kita,” kata Fauci, dikutip dari ABC4.com.

Baca juga: Penderita Diabetes Bisa Isolasi Mandiri saat Terpapar Covid-19, Ini 3 Hal yang Perlu Diperhatikan

Baca juga: Studi Terbaru Varian Delta Ungkap Perbandingan Risiko Tingkat Keparahan dengan Covid-19 Asli

"Ini benar-benar kombinasi dari semua varian lainnya."

Dia menjelaskan bahwa perkembangan berbagai varian baru Covid-19 telah menjadi topik yang banyak dibahas para ahli sejak tahun 2020 lalu. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga kini masih belum menetapkan varian baru yang dianggap menjadi perhatian (VOC) selain Alfa, Beta, Gamma, dan Delta.

Alfa dan beta keduanya ditetapkan sebagai varian yang menjadi perhatian pada Desember 2020, setelah pertama kali didokumentasikan masing-masing pada bulan September dan Mei.

Gamma pertama kali didokumentasikan pada bulan November dan ditetapkan sebagai concern pada Januari 2021.

Sedangkan Delta, pertama kali tercatat pada bulan Oktober, diberi label VOC pada Mei 2021 hanya selang sebulan setelah ditetapkan sebagai variant of interest (VOI).

Yang paling baru, WHO juga mengakui dua varian lainnya, Lambda dan Mu sebagai VOI.

Baca juga: Masuk Kategoris Disabilitas, Penderita Long Covid di Amerika Dapat Jaminan Sosial dan Hak Istimewa

Hingga kini varian yang masih dianggap paling berbahaya dan banyak mendominasi adalah varian Delta.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), varian Delta terdiri 99,8 persen dari semua varian yang diurutkan di AS antara 26 September dan 2 Oktober.

Bahkan di satu negara bagian Amerika Serikat, Utah sudah ada lebih dari 12.300 kasus.

Di titik ini Fauci mengatakan bahwa masih mungkin ada varian yang sama bahayanya seperti Delta atau lebih dari itu. 

"Varian Delta mungkin bukan yang terakhir kita lihat," katanya.

Halaman
123
Tags:
Virus CoronaCovid-19varian deltaAmerika SerikatJoe Biden
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved