Virus Corona
Masalah Kesehatan Mental Meningkat di Masa Pandemi Covid-19, Data Kemenkes Ungkap Kelompok Rentan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis Buku Panduan tentang Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) 2021.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis Buku Panduan tentang Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) 2021.
Dalam buku tersebut termuat data bahwa ada peningkatan masalah kesehatan mental di masa pandemi Covid-19, terutama pada pasien dan penyintas Covid-19.
Dilandir dari situs covid19.go.id, Dalam buku tersebut disebutkan data kenaikan kasus depresi dan ansietas.
Baca juga: Disambut Baik di Banyak Negara, WHO Buka Suara terkait Obat Oral Pertama Covid-19 Molnupiravir
Baca juga: Tips Menu Isolasi Mandiri Covid-19: Kenali 13 Makanan yang Dapat Meningkatkan Sistem Imun
Diketahui lebih dari 60 persen orang mengalami gejala depresi.
Diperkirakan sekitar 32,6 persen sampai 45 persen penduduk yang terkena Covid-19 mengalami gangguan depresi.
Sedangkan 10,5 persen sampai 26,8 persen penyintas Covid-19 mengalami gangguan depresi.
Kemudian untuk orang yang mengalami gejala anesietas atau kecemasan adalah 60 persen dan lebih dari 70 persen orang mengalami gangguan stres pasca trauma.
Bahkan ketika berstatus positif Covid-19, sekitar 35,7 persen sampai 47 persen orang mengalami gangguan ansietas.
Serta 12,2 persen mengalami gangguan stres pasca trauma.
Sementara itu, bagi penyintas Covid-19 sekitar 12,3 persen sampai 29,6 persen terkena gangguan ansietas.
Baca juga: Waspada saat Isolasi Mandiri, Studi Sebut Covid-19 Tingkatkan Risiko Komplikasi Kehamilan
Kemudian, disebutkan juga dalam buku itu bahwa seluruh penyintas Covid-19 diketahui mengalami gangguan tidur.
Adapun, kelompok yang dianggap rentan mengalami masalah kesehatan mental itu adalah remaja dan anak-anak.
Berdasarkan data yang didapat Kemenkes, Psikolog anak, remaja, dan keluarga, sekaligus salah satu pendiri Ruang Tumbuh, Irma Gustiana Andriani berharap adanya dukungan dari orang tua kepada anak di masa pandemi ini.
“Dukungan psikososial sangat dibutuhkan anak dalam situasi yang tidak biasa ini. Untuk menjaga kesehatan mental anak dalam kondisi sehat, orangtua harus mengkondisikan rumah sebagai tempat aman dan nyaman bagi anak adaptasi di masa pandemi.”
Menurut Irma, dukungan dapat diberikan melalui berbagai cara seperti stimulasi, supervisi, pendampingan, juga pengawasan.
Bila terdapat masalah, orang tua dianjurkan untuk tidak ragu mencari pertolongan dari pihak profesional misalnya dengan konsultasi ke psikolog atau dokter anak.
Masalah kesehatan jiwa dan mental masyarakat yang cenderung meningkat di masa pandemi Covid-19, membutuhkan kesadaran dan perhatian bersama.
Upaya memelihara kesehatan mental dinilai penting guna menjaga imunitas tubuh.
Di sisi lain, Pendiri KALBU (platform online untuk kesehatan mental masyarakat) Iman Hanggautomo mengajak masyarakat agar menghilangkan stigma negatif apabila seseorang mendatangi profesional ketika mengalami masalah kesehatan mental.
“Kita harus menghilangkan stigma negatif tentang konsultasi psikologis, bahwa kesehatan mental bukanlah hal yang tabu," katanya.
"Oleh karena itu, edukasi pentingnya kesehatan mental juga harus ditingkatkan sejak dini, misalnya dengan menyisipkan pendidikan tersebut ke dalam pelajaran sekolah,” tutur Iman.
“Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Keluhan kesehatan mental bahkan dapat memicu munculnya masalah pada kesehatan fisik."
"Seperti halnya fisik yang sakit harus diobati, maka mental yang sakit juga harus mendapatkan penanganan dari para ahlinya. Misalnya, melalui konsultasi dan terapi.”
Dia menjelaskan bahwa di Indonesia terdapat beberapa kelompok yang dinilai rentan sangat terhadap dampak pandemi dari sisi kesehatan mental.
Di antaranya, kelompok usia dini seperti anak dan remaja, kalangan pekerja terutama mereka yang kehilangan pekerjaan atau berkurang penghasilannya, serta orang tua dan pasangan yang diharuskan terlalu sering bersama karena adanya pembatasan kegiatan.
Ia menambahkan, di Indonesia sekarang sudah tersedia banyak platform untuk melakukan konsultasi psikologis secara daring.
Layanan ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Selain itu, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental, yaitu:
1. Olahraga teratur
Dengan melakukan olahraga teratur akan memberikan dampak yang baik bagi tubuh dan pikiran.
2. Memiliki orang yang dapat dipercaya
Tujuannya untuk bercerita atau mengeluarkan keluh kesah.
Jika tidak memiliki orang yang dianggap dapat dipercaya untuk mencurahkan isi hati dapat menggunakan bantuan profesional seperti psikolog.
3. Bersyukur
Harus disadari mau tidak mau, saat ini kita memang dalam kondisi pandemi Covid-19.
Jangan terlalu banyak mengeluh, namun tetaplah bersyukur karena kita masih diberikan kesempatan untuk menjalani kehidupan.
“Semakin banyak mengeluh maka akan semakin depresi,” kata Iman.
4. Komunikasi yang baik
Bagi yang telah berumah tangga, komunikasi adalah kunci untuk keberlangsungan pernikahan.
Baik suami maupun istri harus saling terbuka menyampaikan keinginannya.
Menurut Iman, dengan adanya sistem kerja Work From Home (WFH), maka ada kemungkinan 24 jam penuh kegiatan dilakukan di rumah sehingga ada kemungkinan masalah baru jika komunikasi tidak berjalan dengan baik
“Mau suaminya bangun pagi, tapi kalau hal ini tidak saling dikomunikasikan sama-sama tidak tahu, maka jadi sering bertengkar,” ucapnya.
Oleh sebab itu, komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi keharmonisan rumah tangga, termasuk juga dengan anggota keluarga yang lain seperti anak.
“Anak juga diajak diskusi maunya apa. Diajak ngobrol sehingga semua dapat berjalan dengan baik,” imbuh Iman.
5. Istirahat yang cukup
Iman mengatakan harus dibuat jadwal yang tepat agar waktu istirahat teratur dan tetap dapat melakukan kegiatan lainnya bersama keluarga.
Terlebih menurutnya, terdapat sejumlah karyawan yang menjalani kerja secara WFH dengan waktu yang tidak beraturan.
Karena itu, di masa seperti ini waktu istirahat perlu direncanakan dengan baik
“Buat jadwal, misal bangun pagi olahraga lalu masak dan sarapan bersama istri. Lalu kerja hingga sore. Setelah itu, malam main sama anak, kemudian tidur yang cukup,” kata Iman.
6. Pola makan yang baik
Selain lima kiat di atas, untuk menjaga imun agar tetap sehat di masa pandemi juga harus memperhatikan pola makan yang baik dan benar.
Dia menyarankan untuk mengutamakan mengonsumsi buah dan sayur dengan cukup serta hindari makanan cepat saji.
7. Vitamin
Terakhir, Iman mengatakan bisa melengkapi asupan dan gizi dengan mengonsumsi vitamin sesuai kebutuhan masing-masing individu. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya