Terkini Internasional
Sosok Angela Merkel, Kanselir Jerman yang akan Tinggalkan Posisinya setelah 16 Tahun Menjabat
Angela Merkel, disebut salah satu wanita terkuat karena jabatannya sebagai kanselir wanita pertama Jerman selama 16 tahun, bersiap tinggalkan posisi.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Angela Merkel, kanselir wanita pertama Jerman akan bersiap mengakhiri kekuasaanya di negara berekonomi terkuat di Eropa itu setelah 16 tahun menjabat.
Angela Merkel tidak mencalonkan diri kembali dalam pemilihan nasional dan akan mundur begitu pemerintahan baru Jerman menjabat.
Jerman melakukan pemilihan umum pada Minggu (26/9/2021) untuk mencari pengganti Angela Merkel sebagai kanselir.

Baca juga: Mantan Menteri Kesehatan Perancis Diselidiki setelah Dianggap Abaikan Pandemi Virus Covid-19
Baca juga: Protes Hak Asasi Hewan Meningkat, Presiden Korea Selatan Isyaratkan Larangan Konsumsi Daging Anjing
Partai sayap kiri, Sosial Demokrat (SPD) ditetapkan sebagai pemenang pemilihan umum, mengalahkan partai pendukung Angela Merkel, Partai Uni Demokratik Kristen (CDU).
Karir politik Merkel dimulai setelah reunifikasi Jerman pada 1990 sebagai Menteri Perempuan dan Pemuda, diangkat oleh mantan Kanselir Helmut Kohl, dikutip dari VOA pada Sabtu (25/9/2021).
Merkel kemudian menjadi pemimpin partai CDU pada tahun 2000 dan memenangkan pemilihan umum 2005 yang membuatnya mengepalai pemerintahan koalisi SPD dan CDU sebagai kanselir Jerman.
Selama 16 tahun menjabat, Angela Merkel sudah berhasil menghadapi beberapa krisis di Jerman.
Krisis keuangan global 2008 menjadi masalah pertama yang harus dihadapinya.
Masalah perbankan di Jerman kemudian berubah menjadi krisis hutang Euro.
“Kami mengatakan kepada nasabah bahwa simpanan mereka aman, dan pemerintah Jerman mendukung itu,” kata Merkel pada Oktober 2008.
Kebijakan Merkel yang keras mampu menyelamatkan perekonomian Eropa dengan membentuk dana moneter penyelamat mata uang Euro.
Namun, dia kemudian menjadi sosok yang dibenci di Yunani karena kebijakan itu dan membuat popularitas Merkel jatuh.
"Eropa gagal ketika Euro gagal," kata Merkel pada 2012.
Baca juga: Tawarkan Diri Mau Dititipi Balita, Pria di Sukabumi Justru Cubit dan Pukuli Anak Temannya
Meskipun dianggap sebagai musuh, Merkel tetap mendesak pemerintah Yunani melakukan pengetatan anggaran dan melaksanakan reformasi.
Tantangan terbesar Angela Merkel berlanjut saat krisis pengungsi pada 2015.