Terkini Internasional
Sosok Angela Merkel, Kanselir Jerman yang akan Tinggalkan Posisinya setelah 16 Tahun Menjabat
Angela Merkel, disebut salah satu wanita terkuat karena jabatannya sebagai kanselir wanita pertama Jerman selama 16 tahun, bersiap tinggalkan posisi.
Penulis: Alma Dyani Putri
Editor: Atri Wahyu Mukti
Merkel kemudian banyak dikritik karena penanganannya atas pandemi virus Covid-19, termasuk peluncuran vaksin yang lamban.
Dia meminta masyarakat menggunakan akal sehat mereka dan secara terbuka mengatakan situasi akan sulit di Jerman, meskipun dirinya percaya negara itu pasti bisa melewati masalah Covid-19 jika semua warga bekerja sama.
Gelombang virus Covid-19 ketiga di Jerman sudah naik sejak Agustus.
Tetapi, angka kematian akibat virus Covid-19 di Jerman tetap lebih rendah daripada negara Eropa lain, jika dilihat dari jumlah populasinya.
Merkel juga mengecam teori konspirasi dan berita bohong yang bermunculan di masyarakat terkait pandemi.
Angela Merkel lahir di kota pelabuhan, Hamburg, pada 17 Juli 1954 sebagai putri seorang pendeta Lutheran dan guru sekolah.
Dia pandai dalam matematika dan Bahasa Rusia, yang membantunya mempertahankan dialog dengan Presiden Vladimir Putin, terutama saat konflik di perbatasan Eropa setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 2014.
"Gaya Angela Merkel adalah berbicara dan berbicara, bahkan dengan China, bahkan dengan Rusia," kata Ursula Weidenfeld, penulis biografi Merkel "Die Kanzlerin" (Kanselir) kepada VOA.
Baca juga: Momen PM Inggris Ajak Presiden Brasil yang Anti-Vaksin Gunakan AstraZeneca
“Dia adalah orang yang mencoba untuk tetap berbicara, untuk tetap bernegosiasi. Dia wanita terakhir yang berdiri bahkan dalam negosiasi Eropa, dan dia tidak menelepon sehari sebelum malam tiba. Jadi itulah yang dia lakukan dengan Vladimir Putin juga,” tambahnya.
Dalam 16 tahun memimpin Jerman, Merkel mengakhiri wajib militer dan menetapkan negara tanpa tenaga nuklir dan bahan bakar fosil di masa depan, dikutip dari AP News.
Merkel juga memungkinkan legalisasi pernikahan sesama jenis, memperkenalkan upah minimum nasional dan tunjangan yang mendorong para ayah untuk menjaga anak-anak.
Meskipun namanya muncul dalam daftar orang yang diharapkan memegang jabatan penting di Uni Eropa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Merkel mengatakan dia akan meninggalkan politik sepenuhnya.
“Tidak harus terus-menerus membuat keputusan,” kata Merkel ketika ditanya apa yang paling dia nantikan setelah meninggalkan jabatannya dalam perjalanan terakhirnya ke Washington Juni lalu.
Salah satu politikus senior partai SPD, Olaf Scholz, menjadi kandidat kanselir Jerman, penerus Angela Merkel setelah partainya menang dalam pemilihan terbaru.
Sementara itu, Merkel akan tetap bertugas sebagai kanselir sampai negosiasi dan pembentukan pemerintahan baru Jerman selesai yang biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan.