Breaking News:

Virus Corona

Tidak Repot, WHO Beri Tips Makan Sehat untuk Pasien Covid-19 selama Isolasi Mandiri

Mencukupi kebutuhan nutrisi menjadi sangat penting selama terinfeksi Covid-19 terlebih saat menjalani isolasi mandiri. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Tribunnews/Jeprima
Satgas Covid-19 memberikan makanan kepada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (25/5/2021). Memenuhi kebutuhan nutrisi sangat penting bagi pasien Covid-19. 

TRIBUNWOW.COM - Mencukupi kebutuhan nutrisi menjadi sangat penting selama terinfeksi Covid-19 terlebih saat menjalani isolasi mandiri

Nutrisi yang baik penting untuk kesehatan, terutama pada saat sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus.

Dalam menjaga kekebalan tubuh, tidak bisa hanya mengonsumsi satu nutrisi khusus dalam jumlah tinggi dan meninggalkan yang lain. 

Baca juga: Benarkah Covid-19 Varian Delta Sebabkan Sakit Lebih Parah? Simak Hasil Studi Penelitian

Baca juga: Nutrisi Penting saat Isolasi Mandiri Covid-19, Kenali Bahaya Kekurangan Protein bagi Tubuh

Orang yang makan makanan seimbang cenderung lebih sehat dengan sistem kekebalan yang lebih kuat dan risiko penyakit kronis dan penyakit menular yang lebih rendah.

Dilansir dari situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara umum, nutrisi yang dibutuhkan adalah semua vitamin, mineral, serat makanan, protein dan antioksidan.

Selain itu, penting juga untuk tetap terhidrasi dan membatasi asupan gula, lemak, dan garam yang bisa menurunkan imun jika dikonsumsi berlebih.

Asupan gula dan garam berlebih juga secara signifikan menurunkan risiko kelebihan berat badan, obesitas, penyakit jantung, stroke, diabetes, dan jenis kanker tertentu.

Berikut tips menu bagi pasien Covid-19 saat isolasi mandiri:

1. Perhatikan porsi

Secara umum WHO menyarankan agar disetiap makanan mengandung makanan yang beragam dan bergizi seimbang. 

Dalam satu hari, pasien dianjurkan mengonsumsi 2 cangkir buah (4 porsi), 2,5 cangkir sayuran (5 porsi), 180 g biji-bijian, dan 160 g daging dan kacang-kacangan.

Daging merah dapat dimakan 1−2 kali per minggu, dan unggas 2 atau 3 kali per minggu untuk menggantikan porsi harian.

2.Makan makanan segar dan tidak diproses

Untuk camilan, pilihlah sayuran mentah dan buah segar daripada makanan yang tinggi gula, lemak, atau garam.

Jangan memasak sayuran dan buah terlalu lama karena dapat menyebabkan hilangnya vitamin penting.

Saat menggunakan sayuran dan buah kalengan atau kering, pilih varietas tanpa tambahan garam atau gula.

3. Minum air putih yang cukup setiap hari

Menjaga tubuh terhidrasi sangat penting terlebih ketika sedang sakit. 

Air membantu membawa nutrisi dan senyawa dalam darah, mengatur suhu tubuh, membuang limbah, dan melumasi dan bantalan sendi.

Air putih adalah pilihan terbaik, tetapi juga bisa mengonsumsi minuman lain.

Buah-buahan dan sayuran juga mengandung cairan dan bisa dikonsumsi dalam bentuk jus.

Jika memilik mengonsumsi teh atau kopi, berhati-hatilah untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak kafein, dan hindari jus buah manis, sirup, konsentrat jus buah, minuman bersoda dan minuman ringan karena semuanya mengandung gula.

4. Batasi makan lemak dan minyak

Mengkonsumsi lemak tak jenuh yang biasa ditemukan pada ikan, alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, kedelai, canola, bunga matahari dan minyak jagung dibanding lemak jenuh yang ditemukan dalam daging berlemak, mentega, minyak kelapa, krim, keju, ghee dan lemak babi.

Pilih daging putih,misalnya unggas dan ikan, yang umumnya rendah lemak, daripada daging merah.

Hindari daging olahan karena tinggi lemak dan garam.

Jika memungkinkan, pilihlah susu dan produk susu versi rendah lemak atau rendah lemak.

Hindari lemak trans yang diproduksi secara industri. Ini sering ditemukan dalam makanan olahan, makanan cepat saji, makanan ringan, gorengan, pizza beku, pai, kue, margarin dan olesan.

5. Kurangi makan garam dan gula

Saat memasak dan menyiapkan makanan, batasi jumlah garam dan bumbu bernatrium tinggi, misalnya kecap asin dan kecap ikan.

Batasi asupan garam harian hingga kurang dari 5 g atau sekitar 1 sendok teh selama isolasi mandiri, dan gunakan garam beryodium.

Hindari juga makanan makanan ringan yang tinggi garam dan gula.

Batasi asupan minuman ringan atau soda dan minuman lain yang tinggi gula, misalnya jus buah kalengan, konsentrat jus buah dan sirup, susu rasa dan minuman yogurt yang manis.

Pilih buah-buahan segar daripada camilan manis seperti kue kering, kue, dan cokelat. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Isolasi Mandiri Lainnya

Tags:
Virus CoronaCovid-19WHOPasienisolasi mandiriIsoman
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved