Breaking News:

Virus Corona

Dominan di Banyak Negara, Studi Ini Ungkap Alasan Mengapa Covid-19 Varian Delta Lebih Menular

Sejak pertama kali ditemukan di India, kini Covid-19 varian Delta telah menjadi varian yang mendominasi di banyak negara. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Youtube Nikon Instrumen
Capture video rekaman mikroskopis virus Covid-19 menyerang sel otak yang diunggah di Youtube Nikon Instrumen, Senin (16/8/2021). Varian Delta sangat menular meski belum bergajala. 

TRIBUNWOW.COM - Sejak pertama kali ditemukan di India, kini Covid-19 varian Delta telah menjadi varian yang mendominasi di banyak negara. 

Beberapa studi mencoba mengungkap alasan mengapa varian tersebut bisa lebih menular dibanding varian Covid-19 lain.

Bahkan, dilansir dari The Indian, dijelaskan jika dalam penelitian epidemiologi terbaru menunjukkan varian Delta lebih mudah menular setidaknya 40 persen dibanding varian Alpha yang pertama kali diidentifikasi di Inggris pada akhir 2020.

Selain itu, varian Delta juga dianggap rentan menginfeksi orang-orang yang sudah mendapat perlindungan dua dosis vaksin. 

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, juga pernah  mengatakan bahwa Delta adalah varian yang paling menular hingga saat ini.

Varian tersebut dengan cepat menjadi strain Covid-19 yang dominan di banyak negara.

Menurut presentasi internal yang diedarkan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), varian Delta lebih mudah menular daripada virus yang menyebabkan MERS, SARS, Ebola, flu biasa, dan flu musiman.

Dan setidaknya setara dengan penularan virus yang menyebabkan cacar air. 

Baca juga: Jangan Kendor Protokol Kesehatan, Ada Lagi Varian Baru Covid-19, Bahaya Mana dengan Delta?

Baca juga: Jangan Asal Olahraga setelah Sembuh Covid-19, Simak Cara Pulihkan Fungsi Otot Pasca Isolasi Mandiri

Tim peneliti yang dipimpin oleh ahli virologi Cabang Medis Universitas Texas Pei-Yong Shi menaruh perhatian kepada mutasi kunci yang mengubah satu asam amino dalam protein lonjakan SARS-CoV-2.

Dalam laporan yang diterbitkan dalam jurnal Nature, perubahan itu disebut P681R dan mengubah residu prolin menjadi arginin.

Kemudian dijelaskan jika perubahan terjadi di situs pembelahan furin protein spike.

Untuk menembus sel, protein lonjakan SARS-CoV-2 harus dipotong dua kali oleh protein inang.

Situs pembelahan furin pada Covid-19 penting karena berarti enzim inang, termasuk furin, dapat melakukan pemotongan pertama.

Setelah ini, partikel virus yang baru terbentuk muncul dari sel yang terinfeksi yang dapat menginfeksi sel inang dengan lebih efisien.

Baca juga: Anak Juga Rentan Jenuh, Coba 8 Hal Ini agar Si Kecil Tidak Stres saat Isolasi Mandiri Covid-19

Jika dibandingan dengan varian Alpha, varian Alpha juga membawa mutasi di lokasi yang sama, meskipun terdiri dari perubahan asam amino yang berbeda.

Halaman
123
Tags:
Virus CoronaCovid-19KesehatanWHOvarian delta
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved