Virus Corona
Jangan Kendor Protokol Kesehatan, Ada Lagi Varian Baru Covid-19, Bahaya Mana dengan Delta?
Institut Nasional untuk Penyakit Menular di Afrika Selatan memperingatkan akan bahaya varian baru Covid-19.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Institut Nasional untuk Penyakit Menular di Afrika Selatan memperingatkan akan bahaya varian baru Covid-19.
Varian virus tersebut dikonfirmasi telah terdeteksi di hampir seluruh bagian negara meski jumlahnya dilaporkan relatif sedikit.
Dilansir dari The Guardian pada Selasa (31/8/2021), varian Virus Corona C.1.2 pertama kali terdeteksi pada bulan Mei, ketika varian Delta masih menjadi dominan di negara tersebut.
Dalam sebuah makalah yang mengulas tentang varian tersebut, disebutkan jika sejak awal terdeteksi, varian tersebut telah terdeteksi di sebagian besar provinsi di Afrika Selatan dan di tujuh negara lain di Afrika, Eropa, Asia dan Oseania.
Kini pala ilmuan tengan mencari sisilsilah asal varian C.1.2 tersebut
Baca juga: Jangan Asal Olahraga setelah Sembuh Covid-19, Simak Cara Pulihkan Fungsi Otot Pasca Isolasi Mandiri
Meskipun tingkat populasinya rendah, ia memiliki mutasi dalam genom yang mirip dengan yang terlihat pada varian yang masuk golongan Variant Of Interest (VOI), seperti varian Delta.
Setelah dikonfirmasi, Organisasi Kesehtan Dunia (WHO) belum menempatkan varian baru tersebut dalam golongan VOI.
Institut Nasional untuk Penyakit Menular terus memantau frekuensi C.1.2 dan memeriksa bagaimana perilakunya.
Tes untuk menilai dampak mutasi yang dimilikinya terhadap infeksi dan resistensi vaksin masih berlangsung.
Sejauh ini, virus tersebut belum memenuhi kriteria WHO untuk memenuhi syarat sebagai VOI.
Baca juga: Waspada Perburukan Gejala Covid-19 pada Anak saat Isoman, Ini Tanda Harus Dibawa ke Rumah Sakit
Baca juga: Madu Bisa Percepat Pemulihan saat Isoman Covid-19, Ini Fakta Kandungan dan Manfaatnya bagi Kesehatan
Adapun yang masuk dalam kategori VOI adalah varian yang menunjukkan peningkatan penularan, atau perubahan penyakit klinis, dan penurunan efektivitas kesehatan masyarakat.
Mereka juga harus terbukti menyebabkan beberapa kluster baru dan terjadi di beberapa negara.
Perlu Waspada
Dalam rilis yang dikeluarkan oleh instutusi tersebut dijelaskan jika mereka menduga bahwa varian itu mungkin dapat menghindari sebagian dari respons imun.
Seorang ahli virus dan dosen di bidang imunologi dan penyakit menular di Central Clinical School University of Sydney, Dr Megan Steain, mengatakan varian baru tersebut tetap perlu diwaspadai.