Virus Corona
Cegah Stres saat Isolasi Mandiri Covid-19 dengan Meditasi, Pemula Bisa Coba Lakukan Langkah Ini
Salah satu yang perlu dihindari pasien Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri adalah kecemasan.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Satu di antara yang perlu dihindari pasien Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri atau isoman adalah kecemasan.
Kecemasan bisa berdampak panjang bagi pasien Covid-19 bahkan beberapa gejala juga telah dikaitkan dengan rasa kecemasan berlebih.
Melansir situs Cardiovaskular Group, banyak orang yang mengetahui bahwa stres dapat berdampak negatif pada kesehatan kita.
Baca juga: Infeksi Covid-19 Sebabkan Masalah Pencernaan, Ini Hal-hal yang Mungkin Terjadi saat Isolasi Mandiri
Baca juga: Selain Cegah Dehidrasi, Ini Manfaat Harus Cukup Minum Air Putih bagi yang Isoman Covid-19
Kecemasan telah terbukti berkorelasi dengan detak jantung yang cepat, peningkatan tekanan darah, dan penurunan kualitas tidur.
Manajemen stres yang tepat umumnya bermanfaat untuk berbagai kondisi medis termasuk asma, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
Untuk alasan ini, meditasi umumnya direkomendasikan untuk pasien Covid-19 sebagai pendamping perawatan medis dan pengobatan yang tepat.
Meskipun meditasi bukan obat, menghilangkan stres dapat meringankan banyak gejala fisik dan mencegah timbulnya masalah lain akibat stres.
Baca juga: Jika Positif Covid-19 Apa yang Harus Dilakukan Pertama Kali? Ingat 13 Tips Isolasi Mandiri di Rumah
Mungkin juga banyak diketahui bahwa sedikit lebih sulit untuk tetap sehat sementara sedang menjalani isolasi.
Tetapi meditasi adalah kesempatan bagus untuk fokus pada kesehatan setiap hari.
Ini bukanlah aktivitas mahal dan sulit untuk dilakukan.
Pasien bisa menjadikannya aktivitas selama menjalani isolasi di rumah.
Baca juga: Perlukah Melakukan Disinfeksi? Ini Tips Bersihkan Ruangan Pasca-isolasi Mandiri Pasien Covid-19
“Banyak orang yang mencoba meditasi untuk pertama kalinya secara keliru percaya bahwa intinya adalah menjernihkan pikiran dari pikiran,” kata Michael Haederle, seorang biarawan Zen awam yang memimpin kelompok duduk di Albuquerque.
“Ketika mencoba latihan sederhana, seperti mengikuti nafas, mereka menyadari pikiran mereka sangat sibuk. Namun, itu bukan tanda kegagalan menyadari bahwa pikiran kita tidak terkendali adalah titik awal untuk latihan meditasi.”
Cara Bermeditasi:
Tidak ada satu cara yang paling benar untuk bermeditasi.
Setiap orang mungkin memiliki cara yang berbeda untuk bermeditasi tetapi ada beberapa metode utama yang digunakan orang untuk menenangkan diri dan memusatkan diri.
Ada beberapa jenis meditasi yang juga bisa dilakukan, yaitu:
1. Meditasi Terpandu
Meditasi yang dipandu memungkinkan untuk mengikuti audio atau video sementara seorang instruktur menguraikan prosesnya dengan petunjuk langkah demi langkah yang sederhana.
Ini adalah pilihan yang bagus untuk pemula yang sedang belajar cara bermeditasi, dan aplikasi seperti Calm dan Headspace membuatnya mudah dilakukan langsung dari ponsel.
2. Meditasi Mantra
Meditasi mantra melibatkan pengulangan kata atau frasa yang menghibur untuk diri sendiri untuk tujuan fokus. Ini dapat membantu dalam penentuan.
Metode ini sering direkomendasikan bagi mereka yang mencoba menggunakan meditasi sebagai batu loncatan untuk mencapai suatu tujuan.
3. Yoga
Yoga adalah pilihan yang bagus untuk orang yang menginginkan kombinasi latihan fisik dengan latihan mental.
Latihan pernapasan terkontrol yang umum dalam yoga membantu merilekskan pikiran dan tubuh sekaligus.
Jika baru pertama kali melakukannya, cobalah dengan beberapa langkah yang dikutip dari mindfull.org, berikut:
- Duduk
Temukan tempat duduk yang terasa tenang dan hening.
- Tetapkan batas waktu
Jika baru memulai, ada baiknya memilih waktu yang singkat, seperti lima atau 10 menit.
- Perhatikan tubuh Anda
Anda bisa duduk di kursi dengan kaki di lantai, bisa duduk bersila, bisa berlutut, semuanya boleh dilakukan.
Pastikan stabil dan dalam posisi tersebut bisa bertahan untuk sementara waktu.
- Rasakan napas Anda
Ikuti sensasi napas saat masuk dan saat keluar.
- Perhatikan ketika pikiran Anda mengembara
Mau tidak mau, perhatian akan meninggalkan nafas dan mengembara ke tempat lain.
Ketika Anda menyadari bahwa pikiran Anda telah mengembara, dalam beberapa detik, satu menit, lima menit, kembalikan perhatian Anda pada napas.
- Berbaik hatilah pada pikiranmu yang mengembara
Jangan menilai diri sendiri atau terobsesi dengan isi pikiran yang membuat Anda tersesat. Kembalilah.
- Tutup dengan kebaikan
Saat Anda siap, angkat pandangan Anda dengan lembut (jika mata Anda tertutup, bukalah).
Luangkan waktu sejenak dan perhatikan suara apa pun di lingkungan.
Perhatikan bagaimana perasaan tubuh Anda saat ini. Perhatikan pikiran dan emosi Anda. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)