Virus Corona
Bisa Dikonsumsi setiap Hari saat Isoman Covid-19 Asal Jangan Berlebih, Ini Efek Samping Herbal Jahe
Jahe banyak direkomendasikan pada pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Jahe banyak direkomendasikan pada pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Efek hangat pada jahe bisa membuat rasa nyaman di tenggorokan yang mungkin mengalami nyeri saat terinfeksi Covid-19.
Melansir Healthline, studi menunjukkan bahwa jahe dapat mengurangi tekanan darah dan mungkin sama efektifnya dengan beberapa obat yang biasa digunakan.
Baca juga: Sering Dialami Pasien Covid-19, Begini Cara Mengatasi Nyeri Punggung saat Isolasi Mandiri
Baca juga: Ada di Indonesia, Kenali Ramuan Herbal yang Digunakan Thailand untuk Pasien Covid-19 Gejala Ringan
Pada uji di laboraturium, gingerol, komponen jahe, telah terbukti menekan pertumbuhan tumor.
Banyak pengguna mengklaim teh jahe meredakan nyeri radang sendi dan nyeri otot.
Tetapi jahe lebih banyak digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi batuk, flu, mual, dan kedinginan.
Biasanya cara menggunakan jahe adalah dengan membuat teh jahe atau mengolahnya dalam makanan dibanding suplemen berbentuk pil.
Teh jahe juga secara tradisional digunakan untuk masalah perut, paling terkenal untuk mencegah atau menghentikan mual.
Ini dapat membantu mengatasi mual karena kemoterapi atau operasi.
Menggunakan jahe untuk meredakan mual di pagi hari selama kehamilan masih kontroversial.
Tetapi untuk meredakan mual pada kehamilan, menjalani terapi kanker, atau menghadapi operasi, dianjurkan untuk berkonsultasi dahulu dengan dokter untuk menghindari efek samping atau interaksi obat yang mungkin terjadi.
Baca juga: Sering Dialami Pasien Covid-19, Begini Cara Mengatasi Nyeri Punggung saat Isolasi Mandiri
Efek Samping
Teh jahe tampaknya tidak memiliki efek samping yang serius.
Tubuh perlu mengkonsumsi sangat banyak teh jahe untuk bisa menimbulkan efek berbahaya.
Secara umum, dianjurkan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 4 gram jahe sehari.
Jika dibuat teh, itu jumlah yang cukup beberapa cangkir.
Banyak orang berpikir jahe dapat meningkatkan produksi empedu, tetapi tidak ada bukti ilmiah tentang hal ini.
Namun, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter sebelum menggunakan teh jahe jika memiliki riwayat masalah kandung empedu.
Meski begitu, jahe tetap memiliki efek samping yang perlu diwaspadai, yaitu:
1. Sakit Perut
Salah satu kemungkinan efek samping kecil dari minum teh jahe adalah mulas atau sakit perut, mirip dengan yang dirasakan saat makan cabai atau makanan pedas lainnya.
Anda bisa salah mengira iritasi ini sebagai alergi jahe.
2. Alergi
Ini mungkin bukan efek samping yang umum atau spesifik.
Namun, sangat mungkin seseorang memiliki alergi terhadap jahe.
Dilaporkan terdapat pasien yang alergi terhadap jehe dan mengalami ruam atau rasa tidak nyaman di mulut atau perut setelah minum teh jahe.
3. Pusing
Jahe dapat membantu menurunkan tekanan darah, sehingga mungkin mengalami pusing sebagai efek samping.
4. Risiko Pendarahan
Jahe juga mengandung salisilat, bahan kimia dalam aspirin yang bertindak sebagai pengencer darah.
Hal ini dapat menyebabkan masalah bagi orang dengan gangguan pendarahan.
Sebaiknya jahe tidak diminum bagi orang yang baru saja menjalani operasi, akan operasi, atau orang dengan cedera yang mengakibatkan pendarahan.
5. Mempengaruhi Kerja Jantung
Jahe dosis tinggi dapat memperburuk beberapa kondisi jantung.
Anda harus mengonsumsi lebih dari 4 gram sehari secara terus menerus untuk merasakan efek itu.
Tetapi tetap tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi apapun secara berlebihan.
6. Mengganggu Kerja Obat Diabetes
Obat untuk diabetes akan berinteraksi dengan jahe.
Jahe dapat menurunkan gula darah, obat diabetes juga digunakan untuk menurunkan gula darah.
Mengonsumsi jahe bersama dengan obat diabetes dapat menyebabkan gula darah Anda terlalu rendah.
Pantau gula darah dengan cermat, dosis obat diabetes mungkin perlu diubah. (TribunWow.com/Afzal Nur Iman)