Breaking News:

Virus Corona

Jangan Sembarangan Konsumsi Obat Herbal saat Isoman Covid-19, meski Alami Tetap Punya Efek Samping

Sejumlah pasien Covid-19 memilik mengkonsumsi obat herbal atau tanaman herbal untuk tingkatkan imun selama isolasi mandiri. 

Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Atri Wahyu Mukti
Verywell/Anastasia Tretiak
Ilustrasi qusthul hindi sebagai obat herbal 

TRIBUNWOW.COM - Sejumlah pasien Covid-19 memilik mengkonsumsi obat herbal atau tanaman herbal untuk tingkatkan imun selama isolasi mandiri atau isoman.

Hal itu merupakan hal baik karena memang sebagian herbal dipercaya sebagai peningkat imun dan memiliki antioksidan yang kuat. 

Tetapi sama seperti suplemen dan obat-obatan lain mengkonsumsi obat herbal juga memiliki efek samping. 

Baca juga: Kenali Herbal Meniran yang Punya Manfaat Imunomodulator, Cocok bagi Pasien Covid-19 yang Isoman

Baca juga: Baik Dikonsumsi saat Isolasi Mandiri, Berikut Manfaat Herbal Kunyit bagi Pasien Covid-19

Melansir Better Health, terapi herbal sering dianggap benar-benar aman karena merupakan produk alami.

Padahal, hal itu tidak selalu benar.

Segala yang dikonsumsi ke dalam tubuh dapat memiliki efek samping atau efek yang tidak diinginkan. 

Seperti ketika mengkonsumsi nasi untuk menghasilkan energi pada tubuh juga bisa membuat efek gula darah dalam beberapa kondisi. 

Sama halnya dengan mengkonsumsi jus jeruk untuk mendapatkan asupan vitamin C harian, juga bisa meningkatkan asam lambung. 

Perlu diketahu bahwa obat herbal mengandung bahan aktif.

Beberapa obat farmasi didasarkan pada bahan aktif tunggal yang berasal dari sumber tanaman.

Praktisi jamu percaya bahwa bahan aktif dapat kehilangan pengaruhnya atau menjadi kurang aman jika digunakan secara terpisah dari bagian tanaman lainnya.

Misalnya, asam salisilat ditemukan di tanaman meadowsweet dan digunakan untuk membuat aspirin.

Aspirin dapat menyebabkan lapisan lambung berdarah, tetapi meadowsweet secara alami mengandung senyawa lain yang mencegah iritasi dari asam salisilat.

Menurut praktisi jamu, efek seluruh tanaman lebih besar daripada bagian-bagiannya.

Baca juga: Cara Buat Ramuan Herbal Sambiloto, Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh saat Isoman Covid-19

Tetapi ada yang berpendapat bahwa sifat obat herbal membuat sulit untuk memberikan dosis terukur bahan aktif.

Obat-obatan herbal dapat menghasilkan efek negatif biasanya memang hanya menunjukkan gejala ringan seperti reaksi alergi dan ruam, asma, sakit kepala, mual, muntah, diare.

Tetapi ada kemungkinan juga bisa berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dengan penyakit yang lebih berat seperti batu ginj

Obat dan suplemen herbal dapat berinteraksi dengan cara yang berbahaya dengan obat bebas atau obat resep yang sedang dipakai.

Mengkonsumsi suplemen herbal dapat meningkatkan atau menurunkan efektivitas obat lain yang gunakan atau dapatal atau penyakit ginjal lain.  meningkatkan risiko efek samping negatif.

Jika ingin menggunakan herbal dalam terapi penyakit sebaiknya konsultasikan juga hal itu kepada dokter. 

Sedangkan jika ingin menggunakannya sebagai suplemen, gunakanlah sesuai dosis yang dianjurkan dan jika ingin mengkonsumsi dalam waktu yang panjang beri jeda beberapa hari setelah satu minggu. 

Baca juga: Minum Jus Seledri Terbukti Bisa Meningkatkan Kesuburan Pria, Simak Penjelasan Peneliti

Dengan sebelumnya memastikan keamanan herbal tersebut jika dikonsumsi jangka panjang. 

Terlebih jika ingin mengkonsumsi obat herbal dalam kemasan. 

Beberapa herbal memiliki bahan yang kuat (kuat) dan harus dikonsumsi dengan tingkat kehati-hatian yang sama seperti obat-obatan farmasi.

Faktanya, banyak obat-obatan farmasi didasarkan pada versi buatan manusia dari senyawa alami yang ditemukan pada tumbuhan.

Misalnya, obat jantung digitalis berasal dari tanaman foxglove.

Tidak semua obat herbal yang dijual aman.

Selalu beli dari sumber yang menyediakan produk dari produsen atau pemasok terkemuka, seperti toko makanan kesehatan, supermarket, apotek, atau dari praktisi yang memiliki reputasi baik.

Hati-hati juga ketika mendapat promosi fantastis obat herbal melalui internet.

Obat herbal yang tidak diatur dari luar negeri tidak dapat diproduksi dengan kualitas dan standar yang sama dengan obat yang diatur.

Dalam beberapa kasus, produk yang dibeli secara online ternyata memiliki kadar timbal, merkuri, atau arsenik yang berbahaya, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Jika ingin mengkonsumsi herbal dalam terapi penyakit ada beberapa saran yang diberikan, yaitu:

1. Jangan pernah berhenti minum obat yang diresepkan tanpa berkonsultasi dengan dokter.

2. Beri tahu dokter jika berencana untuk memulai pengobatan herbal untuk kondisi kesehatan.

3. Mintalah saran dari praktisi kesehatan Anda yang berkualifikasi, dokter atau apoteker Anda tentang keamanan, kualitas, dan efektivitas obat herbal.

4. Selalu beli produk dari sumber yang memiliki reputasi baik.

5. Berhati-hatilah dalam membeli obat herbal atau suplemen yang diproduksi di luar negeri.

6. Minum semua obat-obatan herbal secara ketat seperti yang ditentukan dan konsultasikan dengan ahlinya jika mengalami efek samping. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)

Baca Artikel Terkait Isolasi Mandiri Lainnya

Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved