Virus Corona
Baik Dikonsumsi Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri, Ini 5 Manfaat Probiotik bagi Kesehatan
Probiotik merupakan satu dari sekian banyak makanan yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Sebuah tinjauan besar menemukan bahwa mengonsumsi probiotik mengurangi kemungkinan dan durasi infeksi pernapasan. Namun, kualitas buktinya rendah.
Studi lain termasuk lebih dari 570 anak-anak menemukan bahwa mengambil Lactobacillus GG mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan infeksi pernapasan sebesar 17 persen.
Lactobacillus crispatus probiotik juga telah terbukti mengurangi risiko infeksi saluran kemih (ISK) pada wanita hingga 50 persen.
Baca juga: Selain karena Efek Steroid, Ada Penyebab Lain yang Buat Covid-19 Dianggap Bisa Picu Diabetes
Baca juga: Ibu Hamil Terinfeksi Covid-19, Waspada 4 Kondisi Berikut saat Isolasi Mandiri di Rumah
2. Mencegah dan Mengobati Diare
Probiotik juga dikenal luas karena kemampuannya untuk mencegah diare atau mengurangi keparahannya.
Diare adalah efek samping yang umum dari penggunaan antibiotik.
Itu terjadi karena antibiotik dapat berdampak negatif pada keseimbangan bakteri baik dan jahat di usus.
Beberapa penelitian menunjukkan penggunaan probiotik dikaitkan dengan penurunan risiko diare terkait antibiotik.
Dalam satu penelitian, para peneliti menemukan bahwa mengonsumsi probiotik mengurangi diare terkait antibiotik sebesar 42 persen.
Probiotik juga dapat membantu mengatasi diare yang disebabkan oleh masalah lain.
3. Berguna bagi Kondisi Kesehatan Mental
Hal ini berkaitan dengan hubungkan antara kesehatan usus dengan kesehatan mental dan suasana hati.
Penelitian pada hewan dan manusia telah dilakukan dan menunjukkan bahwa suplemen probiotik dapat memperbaiki beberapa gangguan kesehatan mental.
Sebuah tinjauan dari 15 penelitian pada manusia menemukan bahwa suplemen dengan strain Bifidobacterium dan Lactobacillus selama 1-2 bulan dapat menurunkan faktor kecemasan, depresi, autisme, gangguan obsesif-kompulsif (OCD) dan memori.
Dalam studi lain yang diikuti 70 pekerja kimia selama 6 minggu.