Virus Corona
Bisa Ganggu Nafsu Makan saat Isoman Covid-19, Ini 7 Jenis Hal yang Baik Dikonsumsi saat Mual
Mual-mual hingga muntah menjadi salah satu gejala yang bisa dialami pasien Covid-19.
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Mual-mual hingga muntah menjadi satu di antara gejala yang bisa dialami pasien Covid-19.
Ketika pasien Covid-19 mengalami mual, biasanya juga akan mengalami gangguan nafsu makan.
Padahal, pasien Covid-19 memerlukan nutrisi yang cukup untuk membantu pemulihan dan mencegah perburukan kesehatan.
Penyebab mual bisa beraneka ragam seperti masalah pencernaan, asam lambung, peradangan dan akibat kehamilan.
Pasien yang mengalami mual secara terus menerus juga berpotensi mengalami gangguan kesehatan yang lain terutama karena masalah kekurangan cairan.
Itu sebabnya pasien Covid-19 yang mengalami mual perlu tetap makan makanan dan minum yang cukup.
Baca juga: Kata Pakar soal Gizi yang Dibutuhkan dan Pentingnya Terapi Gizi pada Pasien Covid-19 saat Isoman
Dilansir Healthline, ada beberapa jenis makanan yang baik dikonsumsi saat mengalami mual.
Bukan hanya karena efeknya yang meredakan mual, beberapa makanan juga bisa membantu pasien yang mengalami kesulitan makan.
1. Jahe
Di Asia Tenggara, jahe sudah biasa digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi sakit perut atau masalah pencernaan.
Jahe mengandung senyawa bioaktif, seperti gingerol, paradol dan shogaol, yang diduga berinteraksi dengan sistem saraf pusat dan perut Anda untuk memperbaiki gejala mual.
Terdapat studi yang telah menunjukkan bahwa makan jahe dapat mengurangi mual yang disebabkan oleh mabuk perjalanan, operasi dan kemoterapi.
Selain itu, jahe bisa menjadi pengobatan yang aman dan efektif untuk morning sickness selama kehamilan.
Meskipun tidak ada konsensus tentang jumlah jahe yang diperlukan untuk mencapai efek terapeutik, sebagian besar penelitian menggunakan setara dengan 0,5 hingga 1,5 gram jahe kering per hari.
Jahe umumnya dikonsumsi sebagai teh, biskuit jahe, jahe mengkristal atau minuman olahan jahe lainnya.
Sekarang juga banyak tersedia ekstrak jahe atau bubuk jahe dalam bentuk kapsul.
Namun, ingatlah bahwa beberapa produk mungkin tidak mengandung jahe dalam jumlah yang signifikan, sehingga meminimalkan efeknya pada mual.
Baca juga: Dianjurkan Dikonsumsi saat Isolasi Mandiri, Ini Peranan Probiotik bagi Pasien Covid-19
Baca juga: Pasien Isoman Perlu Hati-hati, Kenali D-Dimer yang Jadi Penanda Penggumpalan Darah pada Covid-19
2. Air Mineral atau Minuman Bernutrisi
Minum cairan dan tetap terhidrasi sangat penting, terutama jika mual disertai muntah atau demam.
Air selalu merupakan sumber hidrasi yang baik, tetapi jika muntah atau mengalami diare, mungkin juga perlu mengganti elektrolit yang hilang.
Beberapa minuman terbaik untuk melawan dehidrasi dan mual yaitu air mineral, jus bening, air kelapa, dan berbagai jenis teh.
Minuman yang sangat manis, berkafein, atau berbahan dasar susu dapat memperburuk mual, jadi sebaiknya hindari minuman tersebut..
3. Makanan Dingin
Makanan dingin umumnya tidak memiliki bau yang dapat menyebabkan mual
Terutama pada ibu hamil yang mengalami keengganan terhadap bau.
Satu studi menemukan bahwa 41 persen wanita hamil mengalami keengganan terhadap bau makanan dan lebih mungkin terkena mual.
Beberapa pilihan makanan dingin yang baik termasuk Jell-o, es krim, buah-buahan dingin, yogurt, custard, dan es loli beku.
4. Sup Ayam
Sup ayam yang mengandung kaldu adalah pengobatan rumahan yang umum untuk segala hal mulai dari sakit kepala, pilek, hingga demam.
Kuah sup biasanya lebih bisa diterima dan dimakan ketika seseorang mengalami mual.
Itu sebabnya sup bisa menjadi langkah awal yang baik untuk makan lagi.
Mereka juga memberikan hidrasi dan elektrolit, yang sangat penting jika pasien juga mengalami muntah atau demam.
Sup juga biasanya ditambahkan dengan berbagai jenis sayuran yang berpotensi memberikan tambahan kalori, protein, vitamin, dan mineral untuk mengembalikan energi tubuh.
Selain itu, jika mual disebabkan oleh hidung tersumbat atau pilek, kaldu panas dapat membantu membersihkan hidung Anda, yang dapat membantu merasa lebih baik.
5. Pisang
Ketika mengalami mual ada kemungkinan untuk mengalami kesulitan makan makanan dalam jumlah besar.
Oleh karena itu, penting agar makanan yang Anda makan bergizi dan memberikan energi untuk membantu tubuh tetap kuat dan pulih.
Ini terutama benar jika mual disebabkan oleh kondisi kronis dan sedang berjuang untuk mempertahankan berat badan.
Pisang adalah camilan bergizi dan padat energi yang mudah dimakan bahkan saat sedang sakit.
Terlebih lagi, pisang membantu menggantikan kalium yang mungkin hilang ketika muntah atau diare.
Hanya satu buah pisang ukuran sedang yang mengandung 105 kalori, 27 gram karbohidrat, 12 persen dari kebutuhan kalium harian Anda dan 22 persen untuk vitamin B6.
Makanan lunak dan padat energi lainnya termasuk alpukat, bubur, buah rebus, kentang tumbuk, dan selai kacang.
6. Makanan Kaya Protein
Beberapa penelitian telah menyelidiki efek komposisi makronutrien makanan yang bisa menyebabkan mual.
Satu studi pada wanita hamil menemukan bahwa makanan kaya protein secara signifikan mengurangi gejala mual, dibandingkan dengan makanan kaya karbohidrat atau lemak.
Juga, sebagai bagian dari penelitian mabuk perjalanan, orang-orang diberi minuman kaya protein atau karbohidrat sebelum diputar dalam drum yang berputar.
Minuman kaya protein terbukti paling efektif dalam menekan gejala mual.
Studi lain pada orang yang menjalani kemoterapi menemukan bahwa kombinasi suplemen jahe dan protein mengurangi mual.
Tidak jelas mengapa protein memiliki efek ini pada mual, diduga protein dapat membantu menormalkan aktivitas perut dengan meningkatkan detik
7. Teh Herbal
Telah menjadi hal umum jika teh herbal digunakan sebagai obat untuk mual.
Faktanya, satu penelitian menemukan bahwa 21,7 persen ginekolog merekomendasikannya kepada ibu hamil yang mengalami mual.
Namun, tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung klaim ini.
Penelitian tentang senyawa tertentu seperti peppermint dan chamomile terutama telah dilakukan dalam bentuk kapsul atau aromaterapi.
Misalnya, aromaterapi peppermint telah ditemukan untuk mengurangi mual pada wanita yang menjalani operasi caesar.
Sedangkan kapsul chamomile dan aroma lemon memiliki efek yang sama pada wanita hamil.
Meskipun kurangnya bukti ilmiah, banyak orang dengan mual menemukan bahwa teh herbal dapat ditoleransi dengan baik.
Minum secangkir teh peppermint atau menambahkan sepotong lemon ke air panas dapat meredakan mual.
Bahkan jika ramuan itu sendiri mungkin tidak menunjukkan efek, cairan membantu tubuh terhidrasi dengan baik. (TribunWow.com/Afzal Nur Iman)