Dana Fiktif
Alasan Mantan Menkumham Hamid Awaluddin sejak Awal Ragu Bantuan Rp 2 T Akidi Tio: Sejarah Terulang
Mantan Menkumham Hamid Awaluddin telah sejak awal meragukan geger sumbangan Rp 2 trilliun yang akan diberikan oleh keluarga mendiang Akidi Tio.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Mantan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Hamid Awaluddin, sejak awal meragukan donasi Akidi Tio sebesar Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan.
Bahkan dirinya menolak percaya apa yang dijanjikan Heryanti anak Akidi Tio sebelum uang tersebut sudah benar-benar diserahkan.
Dilansir TribunWow.com, Hamid Awaluddin bahkan meragukan akal sehat pihak-pihak yang dengan gampang mempercayai aksi keluarga Akidi Tio.

Baca juga: Ralat Status Heriyanti Anak Akidi Tio yang Sempat Disebut Tersangka, Polda Sumsel: Tidak Ada Prank
Pasalnya, aksi Heriyanti tesebut seolah langsung dielu-elukan banyak pihak, khususnya sejumlah pejabat.
Mantan Dubes Indonesia untuk Rusia tersebut lantas mengurai kejadian masa lalu yang serupa dan disebutnya sebagai pelecehan akal sehat para pejabat.
Hal itu dituliskan Hamid Awaluddin dalam sebuah catatan berjudul Akidi Tio, Rp 2 Triliun, dan Pelecehan Akal Sehat Para Pejabat di Kompas.com, Minggu (1/8/2021).
Berikut tulisan Hamid Awaluddin selengkapnya:
"Heboh dan meriah. Riuh dengan tepuk tangan para pejabat negeri. Ahli waris Akidi Tio, seorang pengusaha di Sumatera Selatan, menyumbang Rp 2 triliun.
Banyak yang kagum dan memuja ketulusan itu, sebab di tengah lilitan utang negara dan derita akibat Covid-19, ada warga negara yang memberikan hartanya untuk kemaslahatan orang banyak.
Saya tidak bertepuk tangan. Saya tidak memberi rasa kagum, apalagi pujian.
Saya malah kian sanksi mengenai akal waras kita semua.
Saya kian teguh bahwa para pejabat di negeri ini, sama sekali belum belajar dari berbagai kejadian masa lalu.
Sejumlah orang telah melecehkan akal sehat dan memarjinalkan tingkat penalaran para pejabat negeri ini.
Hingga uang dua triliun tersebut benar-benar sudah di tangan, saya tetap menganggap bahwa di negeri ini masih banyak orang yang ingin mempopulerkan diri dengan cara melecehkan akal waras para pejabat.
Belum terlampau lama ke belakang, seorang yang mendeklarasikan diri sebagai filantropis dunia, telah mendeklarasikan ke publik bahwa ia menyumbang lebih seribu rumah di Palu, Sulawesi Tengah, yang baru saja dilantakkan oleh bencana alam, likuifaksi.
Baca juga: Gubernur Sumsel Akui lihat Indikasi Kejanggalan Sumbangan Rp 2 T Akidi Tio: Dari Awal Sudah Curiga