Breaking News:

Virus Corona

Pulihkan Mental, Apa yang Harus Dilakukan setelah Selesai Isolasi Mandiri karena Covid-19?

Menjadi kebanggaan tersendiri bisa sembuh dari Covid-19 dan menyelesaikan isolasi mandiri.

FREEPIK via Kompas.com
Ilustrasi isolasi mandiri karena terinfeksi Covid-19. Pulihkan Mental, Apa yang Harus Dilakukan setelah Selesai Isolasi Mandiri karena Covid-19? 

TRIBUNWOW.COM - Menjadi kebanggaan tersendiri bisa sembuh dari Covid-19 dan menyelesaikan isolasi mandiri.

Selama menjalani isolasi mandiri tentunya sudah banyak berkorban waktu, tenaga hingga mental.

Oleh karenanya, selain memulihkan kondisi, juga penting untuk memulihkan kondisi mental.

Baca juga: Jangan Isolasi Mandiri, Pasien Covid-19 dengan Alasan Ini Lebih Baik Isoman di Tempat Terpusat

Baca juga: Masih Mudah Lelah meski Selesai Isoman atau Sembuh dari Covid-19, Ini Suplemen yang Bisa Dicoba

Pasien Covid-19 yang telah dikonfirmasi memiliki gejala seperti penyesalan dan kebencian, kesepian dan ketidakberdayaan, depresi, kecemasan, fobia, gelisah, dendam dan kurang tidur.

Hal tersebut bisa saja berlanjut meski mereka telah dinyatakan sembuh.

Karena itu, dibutuhkan langkah khsusu agar mereka yang telah sembuh dari Covid-19 tidak mengalami gangguan kesehatan mental.

Bagaimana caranya? Mereka yang baru saja dinyatakan sembuh dari Covid sangat membutuhkan dukungan lingkungan sekitar, terutama dukungan keluarga.

Saat dinyatakan positif Covid-19, pasien membutuhkan dukungan keluarga dalam bentuk perhatian dan tidak melakukan penolakan terhadap anggota keluarganya, namun lebih banyak menguatkan bisa melewati sakit dengan mudah.

Mereja juga harus mendapatkan ruangan tersendiri agar dapat melakukan isolasi secara mandiri, menyiapkan berbagai fasilitas dan kebutuhan agar mampu menghadapi proses penyembuhan dengan baik.

Baca juga: Bisa Jadi Gejala Long Covid-19, Ini Tips Mengatasi Rasa Mudah Lelah ketika Isolasi Mandiri

Baca juga: Risiko Isolasi Mandiri di Rumah saat Covid-19, Ini Keuntungan Isoman di Fasilitas Pemerintah

Selain itu, keluarga tetap harus mendapatkan informasi benar tentang status anggota keluarganya yang sembuh, dan memberikan nomor hotline untuk mendapatkan layanan psikologi secara daring.

Dari segi sosial, pasien dan keluarganya tidak dijauhkan dari interaksi sosial, tidak melakukan penolakan atau tetap memberikan kesempatan sebagai warga di lingkungannya, dan saling meyakinkan satu dengan yang lain tentang perlunya kehati-hatian.

Kita juga tidak boleh melakukan tindakan reaktif agresif pada pasien dan keluarganya, serta tetap mendukung lewat kelompok media sosial.

Setelah dinyatakan sembuh, pasien dan keluarganya dapat melanjutkan konsultasi masalah kesehatan jiwa dan psikososial pada layanan kesehatan primer (Puskesmas/klinik) atau menggunakan layanan berbasis online.

Layanan kesehatan jiwa yang disediakan di fasilitas kesehatan primer berupa promosi, prevensi dan pemulihan masalah kesehatan jiwa dan psikososial Covid-19.

Selain itu, pasien yang baru saja sembuh dari Covid-19 juga bisa melakukan hal berikut:

1. Mengurangi stresor

Hal ini bisa dilakukan dnegan mambatasiakses media sosial, terutama tentang Covid-19.

Pasien juga perlu mendapatkan informasi yang benar tentang Covid-19.

2. Relaksasi fisik

Pasien juga dianjurkan untuk melakukan relaksasi fisik seperti menarik nafas dalam-dalam, olahraga rutin, dan relaksasi otot progresif.

3. Berpikir positif

Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan Afirmasi/positive self talk, mengucapkan pernyataan pernyataan positif tentang diri sendiri, keluarga, kehidupan, dan sejenisnya.

Ketika ada hal negatif muncul di pikiran, segera katakan stop dna buang sejauh mungkin.

Pasien juga bisa melakukan metode hipnotik 5 jari.

Hipnotik 5 jari dilakukan dengan menggunakan kelima jadi untuk memikirkan hal yang positif.

Caranya, satukan jempol dan telunjuk sambil membayangkan kondisi tubuh yang sehat lalu jempol dengan jari tengah sambil membayangkan orang-orang yang sayang dan perhatian.

Setelah itu, jempol dengan jari manis sambil membayang prestasi, penghargaan dan pujian yang pernah dialami, jempol dengan kelingking sambil membayangkan tempat paling indah yang pernah dikunjungi sambil membayangkan keindahannya.

4. Membangun interaksi positif

Kita bisa melakukannya dengan saling menyapa, memberi pujian atau penghargaan dan harapan dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Kita juga perlu mempertahankan dan meningkatkan komunikasi antar anggota keluarga dengan kasih saying, rasa hormat dan saling menghargai dalam keluarga.

Selain itu, jangan sungkan untuk berbagi perasaan dan pikiran pada orang yang dapat dipercaya.

Jika dengan cara di atas tidak dapat teratasi dapat menghubungi tim kesehatan jiwa di antaranya psikiater, psikolog klinis, psikolog, perawat jiwa, ahli kesehatan masyarakat, pekerja sosial dan relawan jiwa. (Kompas.com)

Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya

Artikel ini telah tayang di GridHealth.com dengan judul Rawan Gangguan Mental, Begini Cara Tetap Waras Usai Positif Covid-19

Sumber: Kompas.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19isolasi mandiriKesehatan Mental
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved