Virus Corona
Persiapkan Anak sebelum Vaksinasi Covid-19, Beberapa Kondisi Ini Tak Boleh Divaksin Terlebih Dahulu
Anak termasuk ke dalam kelompok yang rentan untuk terpapar Covid-19, sehingga perlu juga mendapatkan vaksinasi.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Anak termasuk dalam kelompok yang rentan untuk terpapar Covid-19.
Oleh karenanya, perlu juga seorang anak mendapatkan vaksinasi untuk menjaganya dari infeksi Covid-19.
Selain itu, vaksin Covid-19 juga bermanfaat untuk meminimalisir terjadinya gejala berat pada pasien.
Khusus di Indonesia, vaksinasi sudah diberikan kepada orang dewasa dan lansia.
Sementara itu untuk anak-anak, kabarnya baru untuk rentang usia 12-17 tahun.
Baca juga: Positif Covid-19 sebelum Menerima Vaksin Dosis Kedua, Bagaimana Kelanjutan Vaksinasinya?
Baca juga: Seberapa Bahaya Long Covid dan Apakah Masih Berpotensi Menularkan Virus Corona ke Orang Lain?
Vaksin Covid-19 memang tidak membuat tubuh 'kebal' virus corona, tetapi ketika ada virus corona yang menyerang akan membuat tubuh mengenalinya, sehingga kondisi kesehatan Si Kecil tidak memburuk.
Tetapi di samping itu, orangtua harus tahu bahwa ada kondisi anak yang boleh dan tidak boleh mendapatkan vaksin Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh dokter spesalis anak dr. Rouli Nababan Sp.A dalam wawancara eksklusifnya bersama Nakita.id.
Untuk kondisi anak yang boleh atau bisa mendapatkan vaksin Covid-19 tentu saja dalam rentang usia 12-17 tahun serta dalam kondisi sehat.
Sementara itu, untuk anak-anak yang tidak bisa mendapatkan vaksin terdapat beberapa kondisi.
1. Autoimun
dr. Rouli menyebutkan bahwa anak yang memiliki riwayat autoimun tidak bisa mendapatkan vaksin covid-19 terlebih dahulu.
Terutama, penyakit autoimun yang tidak terkontrol.
2. Kelumpuhan pada otot
Anak-anak yang memiliki riwayat kelumpuhan pada otot juga tidak bisa mendapatkan vaksin terlebih dahulu.