Virus Corona
Pasien Covid-19 Isoman yang Alami 2 Gejala Ini Segera Bawa ke Rumah Sakit, Jangan sampai Terlambat
Persoalan baru muncul dari pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Persoalan baru muncul dari pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Bukannya sembuh dari Covid-19, pasien yang melakukan isolasi mandiri justru banyak dikabarkan meninggal karena terlambat dibawa ke rumah sakit.
Seperti yang diketahui, isolasi mandiri memang diperuntukkan bagi seseorang yang terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan ataupun tanpa gejala.
Baca juga: Ini Organ yang Bisa Terdampak seusai Terinfeksi Covid-19 dan Keluhan yang Kerap Dialami
Baca juga: Gejala Anosmia Juga Sering Terjadi saat Flu Biasa, Berikut Bedanya dengan Infeksi Covid-19
Meski bergejala ringan ataupun tanpa gejala, kondisi kesehatan tetap harus diperhatikan, jangan sampai malah memburuk.
Istirahat cukup, asupan makanan bergizi dan multivitamin diaggap cukup untuk membangun imunitas tubuh melawan infeksi tersebut.
Meski demikian, pasien isoman bisa mengalami gejala pemburukan yang meningkatkan gradasi keparahannya.
Status pasien berubah menjadi gejala sedang, berat atau kritis sehingga harus segera dibawa ke layanan kesehatan.
Dr. Daeng M Faqih, Ketua Umum Pengurus Besar IDI, mengatakan pasien isoman yang meninggal biasanya mengalami pemburukan sehingga seharusnya sudah ditangani dokter di rumah sakit.
"Banyak keluarga tidak mengerti bahwa kondisi pasien memburuk, misalnya saja saturasi rendah," jelasnya dalam diskusi virtual bertajuk Dukungan Good Doctor untuk Program Vaksinasi Nasional dan Penanganan COVID-19 di Indonesia pada Kamis (22/07/2021).
Untuk mencegah kondisi tersebut, ia menjabarkan dua tanda bahaya yang harus disadari pendamping pasien isoman.
Baca juga: Apakah Benar Golongan Darah A Disebut Rentan Terinfeksi Covid-19, Simak Penjelasannya
Baca juga: Bahaya Covid-19 saat Sudah Menyerang Paru-paru, Kenali 5 Gejalanya, Termasuk Batuk Terus-menerus
Gejala bertambah berat
Pasien isoman hendaknya menyadari jika terjadi peningkatan gejala yang dirasakan.
Jika berbagai keluhannya bertambah berat, ini bisa menjadi tanda pemburukan.
Beberapa hal yang mungkin dialami seperti gangguan pernapasan, pnemonia, radang tenggorokan, napas cepat, bernapas pendek-pendek dan frekuensi napas tidak normal.
Frekuensi pernapasan normal manusia seharusnya 24 kali per menit, selain dari itu menandakan adanya gangguan.
Daeng mengatakan gangguan napas artinya level pasien sudah naik menjadi bergejala sedang dan tidak lagi layak menjalani isoman.
Kulit membiru pertanda sianosis
Tanda bahaya lainnya adalah kondisi sianosis alias kulit yang membiru pada pasien isoman.
Bibir dan ujung tangan yang membiru menjadi salah satu indikasinya.
Hal ini juga dibarengi dengan sesak, dada tertekan dan rasa sakit yang bertambah.
Jika mengalami keduanya, segera bawa pasien isoman ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya. (Kompas.com)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ketahui 2 Tanda Bahaya Pasien Isoman, Segera Bawa ke Rumah Sakit!