Virus Corona
Apakah Vaksin Covid-19 Aman Bagi Ibu Hamil dan Menyusui? Ini Penjelasan Dokter
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) telah menganjurkan vaksin COVID-19 untuk diberikan pada ibu hamil dan ibu menyusui
Penulis: Afzal Nur Iman
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Sejak bulan Juni 2021, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) telah menganjurkan vaksin COVID-19 untuk diberikan pada ibu hamil dan ibu menyusui.
Namun, nampaknya masih ada sejumlah orang yang takut divaksin karena akan berdampak pada anaknya.
Seperti diketahui hingga kini belum ada obat yang secara klinis terbukti dapat menyembuhkan Covid-19.
Untuk itu, vaksin menjadi salah satu langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Baca juga: Indonesia Peringkat 4 Kasus Aktif Covid-19 Terbanyak di Dunia, Berikut Daftar 5 Negara Teratas
Dokter Tony Setiobudi dari Mount Elizabeth Hospital, dalam tayang Youtube Mount Elizabeth Hospital menyebut bahwa ibu hamil dan ibu meyusui perlu mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Menurutnya hal itu berguna untuk sang ibu dan dapat melindung anaknya.
"Data menunjukkan bahwa vaksin tidak hanya aman tetapi juga bermanfaat bagi ibu dan anak," katanya.
Dia menyebut bahwa ibu hamil memerlukan vaksin karena memiliki risiko tinggi terhadap perburukan kesehatan jika terpapar Covid-19.
Hingga kini belum diketahui pasti apa penyebab ibu hamil memiliki risiko perburukan kesehatan yang lebih tinggi.
Tetapi diketahui ada perubahan kondisi tehadap ibu hamil yang terinfeksi Covid-19.
"Seperti peningkatan detak jantung, dan peningkatan konsumsi oksigen, dan kapasitas paru-paru juga semakin berkurang dengan semakin besar bayinya," kata dia.
Selain itu, ibu hamil juga sedang dalam masa di mana kekebalan tubuhnya rendah dan memiliki risiko mengalami pembekuan darah saat hamil.
Hal tersebut membuat ibu hamil lebih mudah terpapar Covid-19.
"Selain itu antibodi yang diproduksi oleh ibu hamil setelah divaksin di-transfer ke dalam bayi sebelum lahir melalui plasenta, dan juga melalui ASI untuk ibu menyusui," jelasnya.
Baca juga: Positif Covid-19 sebelum Menerima Vaksin Dosis Kedua, Bagaimana Kelanjutan Vaksinasinya?
Baca juga: Ini Beda Pneumonia Umum dan pada Pasien Covid-19, Bisa Terjadi pada Bayi, Waspada Jika Terjadi Ini
Namun hingga kini belum dipastikan seberapa kuat antibodi tersebut dan dapat bertahan untuk jangka waktu berapa lama.
Mengutip dari Collge of Obstetrician and Gynecology yang berada di Singapura dan menyebutkan bahwa vaksin aman bagi ibu menyusui tanpa ada komponen vaksin yang masuk ke dalam ASI.
Selain itu disebutkan dalam studi tersbut bahwa vaksin juga aman bagi wanita yang belum hamil dan memiliki renacana untuk kehamilan.
Dia menjelaskan terkait keamanan vaksin ibu hamil telah memiliki dasar studi yang dilakukan di Inggris dengan melibatkan 3.958 ibu hamil yang mendapat dua dosis vaksin.
Dalam penelitian tersebut digunakan vaksin jenis mRNA, seperti Pfizer dan Moderna.
Dari penelitian tersebut dijelaskan bahwa 86,1 persen dapat melahirkan dengan normal, 13,5 persen mengalami keguguran, dan 9,4 persen lahir dengan prematur.
Tidak ditemukan ada bayi yang meninggal ketika lahir dalam penelitian tersebut.
Hasil itu juga serupa dengan presentase kehamilan yang ada di Inggris bahkan sebelum pandemi.
"Kesimpulannya adalah mRNA vaksin, Pfizer atau Moderna aman untuk ibu hamil dan bayi tanpa peningkatan risiko kehamilan dan efek samping yang merugikan," jelasnya.
Sedangkan untuk vaksin Sinovac menggunakan virus yang tidak aktif atau inactevated virus yang digunakan sudah terbukti aman digunakan seperti jenis vaksin lainnya untuk ibu hamil.
Dalam rekomendasi WHO, menjelaskan bahwa penggunaan vaksin dianjurkan bagi ibu hamil jika manfaat vaksinasi lebih besar dibanding risikonya.
Baca juga: Ini Beda Pneumonia Umum dan pada Pasien Covid-19, Bisa Terjadi pada Bayi, Waspada Jika Terjadi Ini
Jadi ibu hamil dianjurkan untuk berkonsultasi kepada dokter kehamilannya sebelum mendapat vaksinasi.
Selain itu dalam tayangan Youtube Kalbemed, dr. Alicia menjelaskan efek samping yang bisa terjadi pada ibu hamil.
Dia menyebut berdasarkan penelitian yang melibatkan 84 ibu menyusui untuk melihat efek samping yang terjadi.
Hasilnya 55 persen melaporkan adanya efek samping pada pemberian dosis vaksin pertama, dan 61 persen pada dosis kedua dengan mayoritas keluhan adalah nyeri pada lokasi suntik.
Kemudian ditemukan empat bayi mengalami demam dan infeksi saluran napas pada hari ke 7, 12, 15, dan 20 setelah ibu divaksinasi.
Hanya satu bayi yang memerlukan antibiotik sedangkan lainnya kembali sempuh tanpa menggunakan obat. (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya