Virus Corona
Memiliki Banyak Khasiat, Madu Justru Tak Disarankan WHO untuk Dikonsumsi saat Pandemi Covid-19
Di musim pandemi Covid-19, setiap orang berbondong-bondong mencari obat ataupun herbal untuk bisa melindungi tubuhnya dari ancaman Virus Corona.
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Hal ini karena nutrisi serta hidrasi sangat penting dalam meningkatkan imun.
Tapi yang mengejutkan, WHO membuat daftar makanan yang wajib dihindari demi menjaga kesehatan.
Salah satunya adalah madu karena porsinya sebagai sumber gula.
Selain madu, WHO tidak menyarankan sirup jagung, susu, gula aren dan gula tebu.
Baca juga: Jangan Salah, Air Kelapa Bukan untuk Cegah Covid-19, Berikut 6 Manfaat Aslinya bagi Kesehatan
Pasalnya, tambahan gula akan memberikan kalori ekstra pada makanan tanpa memberikan tambahan nutrisi baik.
Akibatnya, makanan tinggi gula bisa meningkatkan risiko kesehatan seperti berat badan naik dan masalah gigi mulut.
Tak sampai di situ, WHO juga melarang makanan tinggi garam seperti makanan kemasan dan camilan.
Usahakan untuk selalu mengonsumsi makanan utuh dan segar sehingga nutrisi yang didapatkan lebih optimal.
Dr. Arti Indira,Sp. GK, M. Gizi, dokter spesial gizi menjelaskan kalau diet gizi seimbang bisa dilakukan dengan memperbanyak makanan segar, membatasi gula garam serta memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
“Jadi, setengah dari piringnya perbanyak sayuran sedikit buah-buahan, setengah laginya bagi dua, seperempat untuk sumber karbohidrat dan seperempat lagi untuk sumber protein,” jelas dr. Arti.
Menurutnya, WHO juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan mental untuk meningkatkan sistem imun.
“Kalau dilihat di rekomendasi WHO ini ada juga phsyco social support, jadi WHO juga menyadari kalau sudah menerapkan diet gizi seimbang, tapi kalau kondisi mental tidak baik, maka sistem imun tidak akan optimal,” tukasnya.
Wah, bagaimana menurutmu?
(Grid.ID)
Baca Artikel Terkait Covid-19 Lainnya
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Nyesel Baru Tahu Sekarang, Ternyata Bukan Madu yang Paling Ampuh Jaga Imun di Masa Pandemi, Begini Penjelasan WHO