PPKM Darurat
Minta Pemerintah Tak Perpanjang PPKM jika Tak Bisa Penuhi Kebutuhan Warga, dr Tirta: Ngaku Aja Salah
dr Tirta meminta pemerintah mencukupi kebutuhan pangan masyarakat jika ingin memerpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Influencer dr Tirta Mandiri Hudhi meminta pemerintah mencukupi kebutuhan pangan masyarakat jika ingin memerpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Dilansir TribunWow.com, menurut dr Tirta, tak tersedianya kebutuhan menjadi satu di antara sejumlah faktor gagalnya PPKM Darurat.
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Karni Ilyas Klub, Jumat (16/7/2021).

Baca juga: Singgung Pernyataan Luhut Siapa yang Bilang Covid Tak Terkendali?, dr Tirta: Saya Siap Nunjukkin
Baca juga: Bansos Tak Bisa Sepenuhnya Ditanggung Pemerintah, Dokter Tirta: Yowis, Masak Sendiri, Iuaran Sendiri
Mulanya, dr Tirta menyinggug tak meratanya distribusi vaksin di daerah kecil.
"Saya tadi dapat kabar dari Stafsus Menkes, di NTT sempat terjadi antre banyak sampai mau dijarah vaksinnya," tutur dr Tirta.
"Ini sangat luar biasa, di daerah lain vaksin terbatas, tapi di Jakarta dosis mencukupi."
dr Tirta menduga, banyaknya kasus Covid-19 saat ini disebabkan karena antrean vaksin yang begitu banyak.
"Jadi kenapa orang divaksin ketularan? Karena vaksin massal antrenya banyak," lanjutnya.
Ia mengaku bakal mendukung PPKM Darurat diperpanjang jika pemerintah bersedia menyediakan kebutuhan pokok masyarakat.
Menurut dr Tirta, tak disediakannya makanan pokok untuk masyarakat menjadi penyebab gagalnya PPKM Darurat.
Baca juga: Pasien Covid-19 seusai Isolasi Mandiri Harus Tes Swab? Ini Jawaban Kompak Erlina Burhan dan dr Tirta
Baca juga: Banyak yang Membandingkan Penanganan Covid-19 di Indonesia dengan Negara Lain, dr Tirta: Sok Hero
Pasalnya, warga terpaksa keluar rumah untuk mencari nafkah.
"Saya setuju aja PPKM seperti yang dulu asalkan sesuai dengan narasi, itu kan janjinya," kata dia.
"Tapi setelah 12 hari enggak ada impact-nya harus dievaluasi."
"Mungkin PPKM enggak efektif karena warga enggak dikasih makan."
Tak hanya itu, dr Tirta bahkan meminta pemerintah mengakui kesalahan.
"Kalau enggak bisa kasih makan ke warga enggak usah PPKM, ngaku aja salah," kata dia.
Pernyataan dr Tirta itu lantas disambung Presenter Karni Ilyas.
Giliran Karni Ilyas membahas soal penyekatan PPKM Darurat yang tak merata.
"Menurut saya tidak berhasilnya PPKM karena disebabnya pengetatan dan segala macam," sambung Karni Ilyas.
"Betul kita lihat di Jakarta atau di kota besar, tapi saya dengar di kota kecil enggak jalan sama sekali."
"Artinya orang enggak peduli dengan Covid-19," tukasnya.
Baca juga: Singgung Bansos Rp 300 Ribu hingga Wacana Perpanjangan PPKM, dr Tirta: Yang Enggak Punya Duit Diurus
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-1.35:
Singgung Ucapan Luhut
Dalam kesempatan itu, sebelumnya dr Tirta juga menyinggung pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) soal penanganan Covid-19.
Beberapa waktu lalu, Luhut yang juga menjabat Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali itu sempat menyebut penyebaran Covid-19 di Indonesia terkendali.
Luhut sempat mengklaim bahwa pemerintah berhasil mengendalikan penyebaran Covid-19 dalam 10 hari pelaksanaan PPKM Darurat.
Namun, dr Tirta mengungkapkan pernyataan sebaliknya.

Baca juga: PPKM Darurat Belum Optimal, Luhut: Dari Lubuk Hati yang Paling Dalam, Saya Meminta Maaf
Baca juga: Tanggapi Wacana Perpanjangan PPKM Darurat, Luhut: Terus Terang Tidak Kita Duga akan Secepat Ini
"Makanya muncul pertanyaan ketika sebuah statement Pak LBP 'Covid itu terkendali, yang bilang enggak terkendali saya tunjukkin ke mukanya'," kata dr Tirta.
"Saya siap nunjukkin."
"Faktanya memang di bawah gesekannya luar biasa."
Menanggapi hal itu, Karni Ilyas pun turut menyebutkan pernyataan Luhut yang menyebut Covid-19 varian delta sulit dikendalikan.
"Hari ini Pak Luhut juga yang bilang tidak terkendali," sambung Karni Ilyas.
Terkait hal itu, dr Tirta kemudian menyebut fakta di masyarakat berbeda jauh dengan data yang diterima pemerintah.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 40 Ribu, Luhut Ungkap Skenario Pemerintah, Obat hingga Oksigen
Baca juga: Pemerintah Impor 40.000 Ton Oksigen Liquid dan 50.000 Tabung Konsentrator, Luhut: Kita Pinjamkan
Ia pun menyinggung soal banyaknya warga yang terkena Covid-19 meski sudah vaksin.
"Makanya saya menduga mungkin Pak Luhut dapat laporan pejabat yang bilang di bawah beres," kata dr Tirta.
"Faktanya tuh enggak, kayak data tu berantakan."
"Tadi kan sempat tanya kenapa vaksin itu banyak yang Covid, karena mereka ketika vaksin antrinya banyak."
dr Tirta menduga, banyaknya warga yang terpapar Covid-19 seusai vaksin karena banyaknya antrian.
Ia lantas menyinggung perbedaan metode vaksin di Indonesia dengan di Amerika hingga India.
"Pernah kita lihat di stadion di Surabaya kayak nonton bola, satu stadion penuh antri vaksin," jelasnya.
"Mungkin di situ sebelum vaksin mereka sudah ketularan karena terlalu banyak yang antri."
"Kalau di Amerika dan India mereka vaksinnya drive thru, bahkan ada yang door to door." (TribunWow.com)