Terkini Nasional
Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 40 Ribu, Luhut Ungkap Skenario Pemerintah, Obat hingga Oksigen
Luhut ungkap skenario terburuk pemerintah dalam menghadapi angka penularan Covid-19 yang mencapai 40 ribu kasus per hari ini
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kasus baru positif Covid-19 di Indonesia akhirnya kembali memecahkan rekor pada Senin (12/7/2021).
Berdasarkan rilis di laman covid19.go.id, tambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 40.427.
Angka ini merupakan jumlah tertinggi sejak tahun 2020 lalu.
Baca juga: Yakin Covid-19 di Indonesia Terkendali, Luhut: Bisa Datang ke Saya, Nanti Saya Tunjukkan
Baca juga: Isolasi Mandiri karena Covid-19? Ini Doa Memohon Kesembuhan ketika Sedang Diuji Penyakit
Dilansir TribunWow.com, pemerintah melalui Menko Marves Luhut Pandjaitan sebelumnya sempat menyinggung skenario terburuk bila angka baru temus 40 kasus.
Dalam konferensi pers terbaru, Luhut Pandjaitan menyampaikan sejumlah poin penting terkait sekenario terburuk.
Di antaranya, pemerintah telah siap dengan fasilitas, obat-obatan, hingga oksigen.
"Menyangkut kesiapan rumah sakit, tempat tidur, saya kira kerja sama Kemenkes dan PUPR sudah berjalan baik," ujar Luhut dikutip dari Sekretariat Presiden, Senin (12/7/2021).
"Dan penambahan tempat tidur di Jakarta dengan worst case scenario saya kira berjalan terus, dan juga di Jawa Barat, Semarang, Jawa Timur, dan Bali."
Terkait fasilitas, pemerintah juga telah mengerahkan TNI dan Polri untuk menyiapkan rumah sakit darurat.
"Kami sudah minta juga supaya TNI membuka rumah sakit lapangan, untuk ICU khususnya, supaya semakin banyak terpenuhi," ujar Luhut.
"Sehingga akan mengurangi kesulitan untuk mendapat tempat tidur," tambahnya.
Baca juga: Pandangan dr Lois soal Covid-19 Disebut Menimbulkan Keonaran Masyarakat, Ketum IDI: Berat bagi Kami
Akan Bagikan Obat-obatan
Sebagai koordinator PPKM Darurat, Luhut telah berkoordinasi dengan Kemenkes untuk segera mengurus lisensi sejumlah obat.
Khususnya Remdesivir dan actemra yang direkomendasikan untuk terapi penderita Covid-19.
"Mengenai obat kita berharap obat ini tadi hanya remdesivir yang kurang dan satu lagi actemra. Remdesivir dan actemra.