Virus Corona
Masih Bingung Bedanya Tes Usap atau Swab Antigen dengan PCR? Simak Penjelasannya
Pemeriksaan Covid-19 penting dilakukan untuk mengetahui atau memastikan seseorang itu terpapar Virus Corona atau tidak.
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Setelah diubah menjadi DNA, materi genetik tersebut diperbanyak lewat alat PCR.
Apabila mesin PCR mendeteksi adanya materi genetik virus corona, maka hasil tes dinyatakan positif Covid-19.
Baca juga: Pentingnya Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua, Bagaimana jika Tak Lengkap?
Metode tes
Tes swab PCR diawali dengan pengambilan sampel cairan pernapasan atau lendir dari hidung dan tenggorokan dengan alat mirip cotton bud panjang.
Terkadang, ada juga sampel yang diambil dari ludah.
Setelah sampel swab diambil, sampel lalu dimasukkan ke dalam wadah steril dan disegel, lalu dikirim ke laboratorium.
Setibanya di laboratorium, petugas laboratorium akan melakukan ekstraksi atau mengisolasi materi genetik dari sampel yang sudah diambil.
Setelah diberi bahan kimia yang disebut reagen primer dan probe, sampel lalu dimasukkan ke mesin PCR untuk diproses termal (dipanaskan dan didinginkan secara terkontrol) untuk mengubah RNA menjadi DNA. Kemudian, sebagian kecil materi genetik virus SARS-CoV-2 tersebut diperbanyak sampai menghasilkan jutaan salinan DNA.
Selama proses ini, bahan kimia khusus akan mengikat DNA. DNA akan mengeluarkan cahaya fluoresen apabila terdapat virus SARS-CoV-2 dalam sampel.
Keberadaan cahaya fluoresen tersebut merupakan sinyal yang dideteksi mesin PCR untuk menafsirkan hasil tes positif Covid-19.
Hasil tes
Pemeriksaan kesehatan ini hasilnya baru bisa diketahui dalam waktu sehari sampai seminggu, tergantung lokasi dan kapasitas laboratorium.
Baca juga: Bantu Pemulihan Cepat dari Covid-19, Berikut Makanan yang Tepat Dikonsumsi saat Isolasi Mandiri
Tingkat akurasi
Tes swab PCR memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
Tes ini merupakan standar emas atau tes terbaik yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).