Virus Corona
Tak Hanya Vitamin C, Vitamin D juga Dibutuhkan untuk Cegah Covid-19 ataupun saat Isolasi Mandiri
Tidak hanya vitamin C, vitamin D juga dibutuhkan untuk menjaga daya tahan tubuh di masa pandemi Covid-19.
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Dengan demikian, para peneliti mendalilkan bahwa kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko komplikasi COVID-19 yang parah.
Namun, berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan tentang suplementasi dengan vitamin D untuk meningkatkan respons kekebalan Anda secara keseluruhan.
Baca juga: Bisakah Ibu yang Positif Covid-19 dan Baru Melahirkan Memegang Bayinya? Ini Penjelasan Kemenkes
Vitamin D sebenarnya bisa didapat dengan makanan sehari-hari orang Indonesia.
Selain itu juga vitamin D bisa didapat dengan berjemur karena tubuh kita memiliki bahan untuk vitamin D.
"Tetapi untuk mengaktifkan membutuhkan sinar UV itu," Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof Zullies Ikawati, PhD, Apt, dalam Dialog Interaktif Nasional yang tayang pada YouTube Tribunnews.com, Rabu (14/7/2021).
Rata-rata kebutuhan harian vitamin D seseorang adalah sekitar 600 IU yang bisa didapat dari berbagai sumber.
Namun dalam keadaan tertentu bisa lebih dari itu.
"Ada studi literatur menyebutkan bahwa ternyata level atau tingkat vitamin D kita kok pada rendah ya," ujar
Dia menyebut bahwa kebanyakan orang masih membutuhkan asupan vitamin D terutama orang yang sedang sakit seperti orang dengan infeksi Covid-19.
Zullies sendiri saat menjalani isolasi mandiri di rumahnya menggunakan vitamin D dengan dosis 5 ribu IU, dia menyebut akan mengembalikan dosis menjadi lebih rendah ketika telah membaik.
"Tapi saya tidak menafikkan bahwa itu memang penting untuk membantu sistem imun,"
Namun vitamin D bukan satu-satunya unsur yang dibutuhkan untuk meningkatkan sistem imun.
Baca juga: Sakit Tenggorokan Tak Melulu karena Covid-19, Berikut Bedanya dengan Penyakit Flu Biasa
Berikut Makanan yang Mengandung Vitamin D Tinggi:
1. Ikan Salmon
Salmon sudah cukup terkenal sebagai ikan yang menjadi sumber vitamin D yang bagus.