Virus Corona
Hindari Konsumsi Terlalu Banyak Jenis Makanan Ini saat Isolasi Mandiri karena Covid-19
Jumlah kenaikan kasus Covid-19 juga disertai dengan angka kematian yang tinggi terjadi di Indonesia pada beberapa hari terakhir.
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Di banyak negara, 50-75% asupan garam berasal dari bahan asli makanan, bukan dari yang ditambahkan secara pribadi.
Untuk itu hindari menambahkan garam ekstra saat memasak, bereksperimenlah dengan bumbu rempah untuk menambah cita rasa.
2. Konsumsi Gula Berlebih
Sama seperti garam, meminimalkan konsumsi gula juga dapat membantu mengurangi peradangan.
WHO merekomendasikan untuk mengkonsumsi gula sebagai asupan dari energi sekitar 6 sendok teh untuk orang dewasa.
Selain itu hindarilah makanan olahan yang terbuat dari gula, karena sering kali tidak memberikan nilai gizi apa pun.
Selain itu, American Journal of Clinical Nutrition menyatakan bahwa gula olahan dapat meningkatkan sekresi sitokin, yang dapat menyebabkan peradangan.
Konsumsi gula berlebih tidak hanya ditemukan dijenis makanan namun juga minuman terutama minuman kalengan.
Jika kita merasa ingin makan sesuatu yang manis, sebaiknya kita beralih ke buah daripada makan makanan olahan dengan kadar gula yang tinggi.
Baca juga: Bedakan Gejala Ringan, Sedang dan Berat Pasien Covid-19, Perlu Isolasi Mandiri atau Harus Perawatan?
3. Makanan Berlemak
Hal yang perlu dihindari selanjutnya adalah makanan berlemak khususnya lemak jenuh.
Lemak jenuh adalah unsur lain yang dapat meningkatkan peradangan, mengingat lemak jenuh menyebabkan peradangan pada jaringan lemak.
Oleh karena itu, konsumsi lemak jenuh dianjurkan tidak melebihi 10% dari asupan kalori harian kita.
Beberapa contoh makanan yang mengandung lemak jenuh adalah keju dan daging merah.
Pasien Covid-19 lebih dianjurkan mencukupi kebutuhan lemak dari lemak yang lebih sehat yang bisa ditemukan pada telur, ikan berlemak, kacang-kacangan, dan alpukat.