Breaking News:

Terkini Daerah

Detik-detik Petugas APMS di Nunukan Ditikam hingga Tewas, Pelaku Langsung Serahkan Diri ke Polisi

Seorang pegawai Agen Premium Minyak Solar (APMS) Cahaya Makarenu, Nunukan ditemukan tewas dalam kondisi penuh luka. Ini kronologinya.

Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNKALTARA.COM/FEBRIANUS FELIS
Kolase foto lokasi APMS Jalan Sedadap, Kecamatan Nunukan Selatan dan korban Anwar yang tergeletak, Jumat (25/6/2021) siang. 

TRIBUNWOW.COM - Nasib nahas dialami Anwar (52), seorang pegawai Agen Premium Minyak Solar (APMS) Cahaya Makarenu, Nunukan Kalimantan Utara.

Dilansir Kompas.com, Anwar ditemukan tewas dalam kondisi penuh luka di samping mesin BBM, Jumat (25/6/2021).

Kondisi laki laki tersebut cukup mengenaskan.

Baca juga: Tidur Seranjang, Ayah Rudapaksa Anak seusai Cerai dari Istri: Kasihan Sebenarnya, tapi Saya Bingung

Dia terluka parah di leher dan kepala bagian belakang serta perut.

Kasat Reskrim Polres Nunukan AKP Marhadiansyah Tofiqs Setiaji mengungkapkan, Anwar merupakan korban penganiayaan berat.

‘’Diduga masalah cinta segitiga. Ceritanya pelaku bernama TM (46) ini memiliki mantan istri yang kerja di APMS yang juga tempat korban bekerja. Intinya pelaku cinta mati dengan istri dan cemburu, itu yang mendasari pelaku bertindak kejam," ujarnya.

Marhadiansyah mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 Wita.

Tiba-tiba pelaku datang ke APMS menggunakan sepeda motor.

Baca juga: Pengakuan Suami Bunuh Istri Hamil lalu Buang Jasad di Septic Tank, Ngaku Kerap Dihantui selama Buron

Ia standar motornya, lalu datang mendekat ke arah korban yang saat itu jongkok membelakangi pelaku.

Tanpa bicara apapun, pelaku mencabut parang dari sarungnya dan langsung menganiaya korban.

Meski sempat membela diri, korban justru menerima tusukan di bagian perut.

‘’Jadi pelaku ini menikah siri dengan mantannya pada 2017. Mereka pisah pada 2019, tapi pelaku tidak terima. Pelaku mencurigai istrinya ada hubungan dengan korban karena sering jalan bareng,’’ jelasnya.

Dari pengakuan pelaku, ia pergi ke pasar dan membeli parang seharga Rp 130.000 untuk menganiaya korban.

Pelaku mengaku tidak bisa menahan cemburu dan tak bisa mengontrol emosi melihat korban dan mantan istrinya bekerja dalam satu tempat.

‘’Setelah menebas korban, ia lemparkan parangnya di lokasi kejadian. Dia langsung ke Polres Nununukan untuk menyerahkan diri,’’ tambah Mahardiansyah.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
Kabupaten NunukanPembunuhanPolisi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved