Terkini Daerah
Fakta Motif Kasus Penembakan Wartawan di Pematang Siantar: Awalnya Hanya Ingin Dibuat Cacat
Marsal harahap sbenarnya hanya ingin dibuat cacat sebagai bentuk pelajaran. Namun, rencana tersebut malah berujung kematian.
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Terduga pelaku penembakan seorang wartawan media online di Pemantang Siantar, Sumatera Utara akhirnya berhasil ditangkap polisi.
Selain menangkap, polisi juga berhasil mengungkapkan motif dari terduga pelaku melakukan penembakan terhadap korban bernama Marsal Harahap.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Medan pada Jumat (25/6/2021), sebenarnya, para terduga pelaku hanya ingin memberi pelajaran kepada korban dengan membuat korban menjadi cacat.
Terduga pelaku tersebut adalah pemilik Kafe, Bar dan Resto berinisial S, bersama oknum anggotanya yang berinisial Y dan seorang aparat berinisial A.
Pengungkapan kasus ini dipimpin langsung oleh Kapolda Sumut Irjen pol Panca, Putra Simanjuntak, di dampingi Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin dan jajarannya di Mapolres Pematangsiantar, Kamis (24/6/2021).
Korban yang bernama Marsal Harahap diketahui sering membuat pemberitaan tentang pengedaran narkotika di kafe milik S.
S lantas sakit hati terhadap korban.
"Modus operandi yang dilakukan oleh pelaku dan motif adalah tumbuhnya rasa sakit hati oleh S selaku pemilik pemilik kafe dan resto terhadap korban yang selalu memberitakan peredaran narkotika di tempatnya," ungkap Kapolda.
Tak hanya itu, korban juga diketahui memeras S dengan meminta uang sebesar Rp 12 juta per bulan dan dua butir pil ekstasi perharinya.
"Korban meminta uang sejumlah Rp 12 juta/bulan dan perharinya meminta 2 butir ekstasi, bisa dibayangkan teman teman," kata Kapolda.
Baca juga: Sosok Sujito, Mantan Calon Wali Kota Pematangsiantar yang Jadi Otak Penembakan Wartawan di Sumut
Baca juga: Buntut Penembakan Marsal Wartawan di Pematang Siantar, Wakil Ketua DPR Singgung Kebebasan Pers
S kesal dan membuat rencana agar korban bisa mendapat pelajaran.
Dirinya lantas memanggil Y untuk menyusun rencana.
Saat itu lah, S menyampaikan kepada Y dan A supaya Marsal bisa dibuat cacat.
"Saudara S meminta Y memberikan pelajaran kepada korban, tersangka S bertemu Y serta bersama saudara A di jalan seram bawah Siantar," terang Kapolda.
"Di mana saudara S menyampaikan kepada Y dan A kalau begini orangnya cocoknya ditembak (dicacatkan)."