Terkini Nasional
Respons Firli Bahuri saat Dipaksa Jawab Pertanyaan TWK KPK, Pilih Pancasila atau Alquran?
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri bereaksi saat dipaksa menjawab pertanyaan yang sama dengan saat Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
"'Karena yang bersangkutan tidak menyutujui hukuman mati'."
"Kami juga bingung, tidak menyetujui hukuman mati jadi kategori merah."
"Padahal itu kan cuma apa yang ada di pikiran," sambungnya.
March meyakini setiap pegawai KPK memiliki alasan tersendiri hingga ada yang tak setuju dengan hukuman mati.
"Dan saya yakin konklusi tidak menyetujui hukuman mati tersebut ada intronya, ngomongin A, B, C, D, E," kata March.
Ia menambahkan, ada seorang rekan di KPK yang disinggung soal lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Baca juga: Ketua KPK Firli Bahuri Sebut Tetap Lantik 1.271 Pegawai jadi ASN demi HAM dan Status Hukum
Baca juga: Sempat Minta Tunda Pelantikan, 700 Pegawai KPK Akhirnya Tetap Dilantik: Terpaksa Mengikuti
Kala itu, menurutnya, apa pun jawaban yang diungkap pegawai KPK akan selalu salah.
"Mungkin sebagai contoh ada teman yang diframe bahwa dia itu liberal," ujar March.
"Jadi 'Apakah Anda setuju LGBT?', kalau dibilang 'Saya setuju LGBT karena A, B, C, D, E'."
"Tapi kalau memang orangnya memang udah ditarget 'Wah ini orang liberal nih, merah'."
"Tapi kalau misalkan 'Oh saya tidak setuju karena A, B, C, D, E', nanti dianggap 'Wah ini orang radikal'," lanjutnya.
Karena itu, March meyakini pegawai KPK yang ditarget akan dianggap memberi jawaban yang salah.
"Apa pun yang dijawab, kami meyakini, apa pun yang kami jawab, kalau udah ditandain sebelumnya, salah aja deh pokoknya," tandasnya. (TribunWow.com)