Terkini Daerah
Nasib Pelaku Pungli Tanjung Priok yang Tak Takut Lihat Jokowi Turun ke Lapangan dan Telepon Kapolri
Sebanyak 49 pelaku pungutan liar (pungli) di kawasan Tanjung Priok telah diamankan oleh pihak kepolisian seusai Jokowi menelpon Kapolri.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
"Belum lagi premanisme-premanisme yang ada di luar," kata Yusri.
Yusri menyampaikan, polisi juga turut mengamankan premanisme jalanan berupa anak-anak jalanan, pak ogah, hingga pungli modus mengetok-ngetok kaca sopir ketika macet.
"Ini juga diamankan mereka semuanya," kata dia.
Yusri menegaskan, penangkapan ini bukanlah akhir dari penyelidikan pihak kepolisian.
"Saya katakan ini baru di permukaan," kata dia.
"Perintah Pak Kapolda Metro Jaya membentuk tim."
Yusri mengatakan, ketika 10.30 WIB Presiden Jokowi menerima keluhan soal pungli, polisi langsung bertindak dan mengamankan para pelaku pukul 13.00 WIB.
Baca juga: Debat Berlanjut di Balik Layar Mata Najwa, Rocky pada Anggota DPR: Lu Jengkel, Lu Ajak Gue Debat
Simak videonya mulai menit ke-14.00:
Jokowi Langsung Telepon Kapolri
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi mengunjungi salah satu sudut di kawasan Tanjung Priok Jakarta pada Kamis (10/6/2021) siang.
Jokowi mengunjungi kawasan itu seusai mendapati keluhan dari sosial media (sosmed) perihal sopir truk yang kerap mengalami premanisme.
Dalam postingan Instagram pribadinya @jokowi pada Kamis (10/6/2021) dirinya juga mendapati keluhan berupa pungutan liar (pungli) di depo-depo kontainer saat sopir tersebut sedang bekerja.
Dalam postingannya Jokowi menulis, saat macet, sopir tersebut kerap dinaiki mobilnya, dan ditodong menggunakan celurit.
Sopir-sopir tersebut mengaku tidak ada yang berani menolong, meski di depan belakang ada pekerja lain.
"Dan ternyata benar. Mereka kerap menjadi sasaran tindakan premanisme. 'Begitu keadaan macet, ada ada yang dinaiki mobilnya, bawa celurit atau nodong begitu. Enggak ada yang berani menolong, Pak'," tulis Presiden Jokowi dalam postingannya.