Breaking News:

Sate Beracun

UPDATE Kasus Sate Beracun, Polisi Kini Buru Rekan Nani Berinisial R, Sosok yang Beri Ide Kirim Racun

Ternyata kasus sate sianida itu belum selesai, masih ada lagi satu orang yang jadi target polisi terkait kasus sate sianida itu.

KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
Tersangka Pengiriman Sate NA di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021). 

Bandiman masih berada di rumah dan belum bekerja lagi sebagai pengemudi ojek online.

"Sampai saat ini masih di rumah, belum beraktivitas. Masih trauma karena anaknya meninggal dunia,"ungkapnya.

Baca juga: Berstatus Warga Majalengka dan Hidup di DIY, Ini yang Dilakukan Pengirim Sate Beracun di Bantul

Kronologi Ungkap Kasus

Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkhan Rudy Satria mengatakan tersangka diamankan pada Jumat (30/04/2021) lalu.

Tersangka diamankan di kediamannya, Potorono, Bantul.

"Tersangka tidak melarikan diri, kami amankan di rumahnya,"katanya saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Senin (03/05/2021).

Ia menyebut identitas tersangka terungkap berkat kerja sama Polsek Sewon, Polres Bantul, hingga masyarakat yang menjadi saksi.

Identitas NA berhasil terungkap dari bungkus sate beracun tersebut.

Menurut dia, bungkus sate tersebut sangat spesifik dan dapat menunjukkan tempat dimana sate tersebut dibeli.

"Dari bungkusnya kami bisa tahu belinya dimana. Kemudian bungkus lontongnya juga berbeda, seperti lopis. Jadi kami tahu belinya dimana. Kemudian kami telusuri,"bebernya.

Selain dari bungkus, jaket tersangka juga menjadi kunci penangkapan tersangka.

Namun sayangnya jaket berwarna krem tersebut telah dibuang di tempat sampah.

Meski tidak berhasil menemukan jaket yang dikenakan tersangka, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti.

Barang bukti yang diamankan antara lain dua buah motor, helm berwarna merah, sandal jepit, enam tusuk sate, lontong yang sudah bercampur sambal kacang, agar-agar, resoles, pastel, mata kebo, kue pisang, dan uang Rp30.000.

"Kami belum bisa menemukan sianida yang digunakan untuk meracuni makanan,"ujarnya.

Siapa Tommy?

Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro membenarkan jika Aiptu Tommy merupakan penyidik di jajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta.

Kapolresta mengaku belum mencermati secara rinci kasus yang ditangani oleh Polres Bantul itu.

Namun dia tidak mengelak jika salah satu penyidiknya bernama Aiptu Tommy baru saja terancam lantaran menjadi sasaran atas upaya pembunuhan berencana menggunakan racun.

"Wah belum bisa komen. Harus didudukkan dulu tergantung motifnya. Pribadi atau dinas, kalau pribadi kami tidak bisa ikut campur. Klo dinas pasti sudah ada SOP nya," katanya, dihubungi Tribun Jogja, Senin (3/5/2021).

Ia menambahkan, selama ini Tommy dikenal baik di lingkungan Polresta Yogyakarta.

Bahkan, Purwadi turut mengapresiasi kinerja anak buahnya itu berkat keberhasilannya mengungkap kasus sindikat pencurian sepeda motor (Curanmor) asal Lampung pada Minggu (25/4/2021).

Catatan Tribunjogja.com, Tommy pernah menjadi anggota buru sergap Satreskrim Polresta Yogyakarta.

Kala itu Tommy masih berpangkat Bripka, Saat bertugas sebagai tim buser dia sempat mengalami luka bacok parah saat berhadapan dengan pencuri.

Karena itu pula, dia sempat mendapatkan apresiasi dari Kapolresta yang menjabat saat itu. (*)

Baca berita Kasus Sate Beracun lainnya

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul KASUS Paket Sate Sianida Belum Berakhir, Ide Kirim Racun Muncul dari Sosok Ini

Sumber: Tribun Jogja
Tags:
Nani Aprilianisate beracunKasus Sate BeracunBantulYogyakartaracun
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved