Sate Beracun
UPDATE Kasus Sate Beracun, Polisi Kini Buru Rekan Nani Berinisial R, Sosok yang Beri Ide Kirim Racun
Ternyata kasus sate sianida itu belum selesai, masih ada lagi satu orang yang jadi target polisi terkait kasus sate sianida itu.
Editor: Rekarinta Vintoko
Setelah pesanan datang, tersangka kemudian mencampurkan racun tersebut ke bumbu sate ayam.
"Untuk berapa takarannya baru kami dalami, kalau menurut pengakuan hanya satu sendok."
"Bentuknya semacam bubuk kristal kemudian dihaluskan,"lanjutnya.
Informasi terakhir dari polisi sosok R teman NA yang memberi saran untuk meracuni Tommy belum ditemukan.
Ia pun menyebut ada kemungkinan tersangka baru.
Namun demikian, pihaknya masih harus melakukan penyelidikan dan mencari alat bukti.
"Pengakuan mbak NA seperti itu, tapi harus dibuktikan lagi. Saat ini hpnya mati. Ya kemungkinan bisa (tambahan tersangka), kami belum bisa pastikan,"ujarnya.
Analisis Pakar Psikologi
Motif NAN mengirim sate sianida, menurut keterangan polisi karena sakit hati dengan T yang pernah memiliki hubungan khusus dengannya beberapa tahun lalu.
Setelah menjalin hubungan, T justru menikah dengan perempuan lain.
Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Drs Koentjoro MBSc PhD mengatakan, apa yang dilakukan oleh NAN itu merupakan bentuk balas dendamnya terhadap T.
Dia memperkirakan, NAN sudah kepalang berekspektasi tinggi terhadap T. “Pelaku ini bisa saja sudah membayangkan, kalau jadi istri T ini seperti apa. Dalam ranah psikologi, ada yang namanya need of power atau kebutuhan akan kekuasaan,” bukanya kepada Tribun Jogja, Senin (3/5/2021).
Baca juga: Fakta Baru Kasus Sate Beracun Sianida di Bantul, Polisi Kini Buru Pria Inisial R Rekan Nani
Dilanjutkannya, kebutuhan akan kekuasaan adalah hasrat untuk memiliki dampak, berpengaruh, dan mampu mengendalikan orang lain.
Orang yang memiliki kebutuhan akan kekuasaan tinggi ini biasanya berupaya untuk memengaruhi orang lain.
Dia lebih suka ditempatkan pada situasi yang kompetitif dan berorientasi pada status atau kedudukan