Tips Kesehatan
Apakah Berjemur Bisa Berisiko untuk Kehamilan? Simak Waktu yang Tepat Melakukannya
Memanfaatkan sinar matahari harus sesuai agar tidak menimbulkan efek lain.Hal ini juga berlaku bagi ibu hamil.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Matahari merupakan satu di antara komponen yang dibutuhkan untuk kesehatan badan.
Memanfaatkan sinar matahari harus sesuai agar tidak menimbulkan efek lain.
Hal ini juga berlaku bagi ibu hamil.
Baca juga: 9 Pengobatan Rumahan yang Efektif untuk Atasi Nyeri Sendi dan Tulang, Jahe hingga Kunyit

Dikutip TribunWow.com dari Steptohealth, Rabu (21/4/2021), sinar ultraviolet gelombang pendek (UVB) dan ultraviolet gelombang panjang (UVA) memiliki efek pada kulit.
Pada hal ini UVB menghasilkan vitamin D3 pada kulit.
Namun, paparan sinar matahari dalam waktu maksimal 30 menit baru bisa dirasakan manfaatnya.
Sementara itu berjemur tidak berlaku untuk semua ibu hamil.
Hal ini tergantung pada kondisi kehamilan.
Baca juga: Perlindungan Kulit dari Sinar Matahari dengan Tabir Surya Efektifkah? Simak Penjelasan soal SPF
Matahari bisa memperkuat tulang ibu dan bayi yang menerima kalsium melalui plasenta.
Kebutuhan vitamin D meningkat hingga 300persen karena mineralisasi tulang janin.
Pada saat yang sama paparan sinar matahari di atas 30 menit sudah tidak termasuk berjemur.
Waktu yang tepat menerima cahaya matahari yakni pagi hari sebelum jam 11.
Sementara di sore hari di atas jam 16.00.
Baca juga: 5 Cara Melindungi Kulit dari Paparan Sinar Matahari supaya Terhindar dari Penuaan Dini
Namun perlu diperhatikan respons terhadap matahari disesuaikan pada jenis kulit.
Saat kehamilan, kulit menjadi lebih sensitif akibat peningkatan hormon dan suplai darah.