Breaking News:

Terkini Nasional

Isu Masa Jabatan Presiden 3 Periode, Fadjroel Rachman Ungkit Sumpah Jokowi: Bahkan demi Allah Kok

Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman menjamin Joko Widodo (Jokowi) tak berminat menambah masa jabatan presiden hingga tiga periode.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
Capture YouTube iNews
Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menegasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak berminat memperpanjang masa jabatannya menjadi tiga periode, Senin (15/3/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman menjamin Joko Widodo (Jokowi) tak berminat menambah masa jabatan presiden hingga tiga periode.

Dilansir TribunWow.com, Fadjroel pun mengungkit sumpah Jokowi saat dilantik sebagai presiden, 2019 lalu.

Menurut Fadjroel, Jokowi tak mungkin mengingkari janji yang diucapkan atas nama Tuhan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali buka suara soal munculnya wacana perubahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode, Senin (15/3/2021).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali buka suara soal munculnya wacana perubahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode, Senin (15/3/2021). (YouTube/Sekretariat Presiden)

Baca juga: Ramai Wacana Presiden Jadi 3 Periode, Zainal Arifin Ungkap Sosok Pencetus Pertama: Ketua MPR

Baca juga: Rizal Ramli Ragukan Jawaban Jokowi soal Presiden 3 Periode: Mungkin Harus Pernyataan di Atas Materai

Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Official iNews, Senin (15/3/2021).

"Sebenarnya sudah cukup ya apa yang disampaikan presiden dua tahun lalu," terang Fadjroel.

"Dan sampai hari ini presiden tetap setia, tetap memegang teguh apa yang Beliau nyatakan."

Fadjroel lantas kembali membacakan sumpah yang dilontarkan Jokowi, 2019 lalu.

Namun, jika aturan soal masa jabatan presiden diubah, menurut Fadjroel, itu menjadi hak Jokowi.

Baca juga: Kembali Tegaskan soal Wacana Presiden 3 Periode, Jokowi: Tidak Ada Niat, Tidak juga Berminat

Baca juga: Singgung Demokrat, Mardani Ali Peringatkan Jokowi soal Wacana Jabatan Presiden 3 Periode

"Karena itu merupakan sumpah presiden, dinyatakan bahkan demi Allah kok," ujar Fadjroel.

"'Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya'."

"Kalau presiden mau menyatakan itu hak presiden."

Masih soal sumpah Jokowi, Fadjroel kemudian menyebut aturan soal masa jabatan presiden termasuk di dalamnya.

"Tetapi kita tetap berpegang ketika Beliau pada 22 Oktober 2019 mengangkat sumpah di atas Al-Quran," tutur Fadjroel.

"Beliau mengatakan 'Demi Allah memegang teguh undang-undang dasar'."

"Dan apa isi undang-undang dasar itu? Ya tadi, ya termasuk Pasal 7 yaitu menjadi presiden selama dua periode."

Karena itu, Fadjroel menyebut Jokowi seharusnya mengikut janji yang sudah diucapkan dulu.

"Jadi kalaupun ada pernyataan berikutnya, itu merupakan hak presiden."

"Tapi kalau saya tetap mengatakan bahwa presiden sudah mengatakan bersumpah demi Allah di atas Al-Quran memegang teguh undang-undang."

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-5.17:

Jokowi: Ingin Menampar Muka Saya

Isu yang menyebut akan ada perubahan masa jabatan seorang presiden dari dua periode menjadi tiga periode kembali mencuat.

Seperti yang diketahui, isu tersebut kembali dipanaskan oleh politisi senior sekaligus mantan Ketua MPR RI, Amien Rais.

Terkait hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebenarnya sudah memberikan pernyataanya soal peluang presiden tiga periode.

Baca juga: Marzuki Alie Berikan Pesan ke Bambang Widjojanto yang Sebut Pemerintah Jokowi Brutal soal Demokrat

Baca juga: Kutip Pesan SBY, Marzuki Alie Tegaskan Masalah Demokrat Tak Melulu soal AHY

Pernyataan tersebut disampaikan di awal masa pemerintahan Jokowi pada periode kedua ini, tepatnya pada 2 Desember 2019 silam.

Dilansir TribunWow.com, dengan tegas Jokowi mengatakan bahwa tidak akan pernah ada amandemen UUD 1945 tentang masa jabatan presiden.

"Sejak awal sudah saya sampaikan, bahwa saya ini produk dari pemilihan langsung, sehingga saat itu waktu ada keinginan untuk amandemen apa jawaban saya?" ujar Jokowi, Senin (2/12/2019), dikutip dari KompasTV, Senin (15/3/2021).

"Apakah bisa yang namanya amandemen itu hanya dibatasi untuk urusan haluan negara, Apakah tidak melebar ke mana-mana. Ada yang lari presiden dipilih MPR, ada yang lari presiden tiga periode, ada yang lari presiden satu kali tapi delapan tahun," jelas Jokowi.

"Jadi lebih baik tidak usah amandemen," tegasnya.

Menurut Jokowi masih banyak persoalan eksternal yang lebih penting dan harus diselesaikan ketimbang memikirkan perubahan konstitusi.

"Kita konsentrasi saja ke masalah-masalah ekternal yang sekarang ini bukan sesuatu yang mudah untuk diselesaikan."

Baca juga: Ungkit Fenomena Gibran dan Bobby, Jimly Sebut Jokowi Berubah di Periode 2: Ikut Tenggelam Menikmati

Baca juga: Heran Jokowi Tak Tahu Pergerakan Moeldoko dalam KLB Demokrat, Pengamat Politik: Tidak Bertanya?

Untuk itu, kepada pihak-pihak yang menuding atau berbicara soal wacana presiden dipilih tiga kali, Jokowi menyebut ada tiga alasannya.

Di ataranya adalah ingin menampar muka dari Jokowi.

"Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode, itu ada tiga alasannya. Satu ingin menampar muka saya, kedua ingin mencari muka, ketiga ingin menjerumuskan," pungkasnya.

#Fadjroel Rachman # Jokowi # Masa Jabatan Presiden

(TribunWow.com/Tami/Elfan)

Tags:
Fadjroel RachmanJokowiWacana Presiden 3 PeriodeTribunWow.comPresiden
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved