Terkini Daerah
Sudah Punya KTP, Sebanyak 3.000 Orang Rimba Sudah Jadi WNI, Tolak Tawaran Risma Beri Rumah Permanen
Menteri Sosial Tri Rismaharini melakukan perjalanan ke Jambi untuk 'mengesahkan' ribuan Orang Rimba menjadi warga Negara Indonesia.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Data kependudukan ini, akan terintegrasi dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Jadi bulan depan mereka sudah bisa menerima bantuan, seperti bantuan pangan non-tunai," kata Risma di Kantor Desa Jelutih, Kabupaten Batanghari, Jambi, Rabu (10/3/2021).
Setelah berinteraksi dengan Orang Rimba, Risma pun menyadari, mereka butuh KTP untuk mengakses layanan publik dan lahan usaha untuk mendapatkan sumber ekonomi dan pangan.
“Kita sudah bicara, mereka mau punya lahan usaha, ini yang akan kita bicarakan dengan kementrian ATR dan KLHK,” kata Risma.
Permintaan lahan usaha ini disampaikan oleh Tumenggung Ngelembo, menurutnya meski Orang Rimba ada tradisi melangun, namun kalau sudah ada lahan usaha mereka akan tetap kembali ke lahan mereka.
Di sana mereka akan hidup.
Pemerintah terus lakukan pendataan penduduk warga Orang Rimba Sementara itu, Direktur Jendral Catatan Sipil Kementraian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrulloh menyebutkan, pihaknya bersama dengan dinas catatan sipil kabupaten terus melakukan pendataan dan perekaman bagi Orang Rimba.
"Untuk Orang Rimba ini ada di enam kabupaten, dengan jumlah plus minus 6.000 jiwa," kata Zudan.
Dia mengatakan sejauh ini, sudah 3.160 Orang Rimba tercatat dalam Kartu Keluarga (KK) dan segera mendapatkan KTP setelah proses perekaman di tempat ini berakhir.
Komunitas Konservasi Indonesia Warsi yang selama ini mendampingi Orang Rimba mengapresiasi dukungan pemerintah pada Orang Rimba. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mensos Risma Sahkan 3.000 Orang Rimba Jadi WNI, Sempat Tawarkan Rumah tapi Ditolak."