Breaking News:

Kabar Tokoh

Dituduh ASN Radikal oleh GAR Alumni ITB, Din Syamsuddin Balikkan Kata-kata: Mereka Radikal Itu

Din Syamsuddin menanggapi tuduhan radikal yang disampaikan oleh Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB).

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
Capture YouTube TvOne
Mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menanggapi tudingan dirinya dianggap ASN radikal, Rabu (24/2/2021). 

"Sehingga lahir gerakan anti-radikal. Mereka radikal itu, karena memaksakan kehendak, mengurus orang lain," komentarnya.

"Ada yang mengatakan bukan anti-radikalisme, tapi pengawas pegawai negeri," tambahnya menyindir.

Din menambahkan, dirinya memang ASN tetapi bertugas di bidang akademik.

"Itu yang tidak dipahami. ASN itu ada macamnya. Kami ini ASN akademisi yang mengajar, jadi ada kebebasan akademisi," ungkap Din.

Lihat videonya mulai menit ke-3.00:

Ade Armando Ungkap Bukti Tudingan Radikal ke Din Syamsuddin

Pakar komunikasi politik Ade Armando mengungkapkan ada sejumlah bukti yang menguatkan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dengan tuduhan sikap radikal.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui kanal YouTube Cokro TV, Senin (15/2/2021).

Diketahui Din Syamsuddin dilaporkan Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) atas dugaan pelanggaran disiplin dan etika sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baca juga: Ade Armando Sebut Pendukung Din Syamsuddin yang Memelintir Isu Radikal, Imbas Pernyataan Jokowi

Awalnya, Ade Armando menjelaskan radikalisme berbeda dengan ekstremisme dan terorisme.

Radikalisme mengacu kepada paham yang ingin menciptakan perubahan mendasar, berjangka panjang, dan mendalam, termasuk dengan melandaskan diri pada ajaran agama tertentu.

"Din memang dikenal dulu sebagai tokoh muslim moderat yang menjadi penjembatan ideologi antarumat," ungkap Ade Armando.

Pakar komunikasi Ade Armando menanggapi kasus pelaporan terhadap mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dengan tuduhan radikalisme, Senin (15/2/2021).
Pakar komunikasi Ade Armando menanggapi kasus pelaporan terhadap mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dengan tuduhan radikalisme, Senin (15/2/2021). (Capture YouTube Cokro TV)

Walaupun begitu, ia menilai sikap Din Syamsuddin kini patut dipertanyakan.

"Namun Din sekarang bukanlah Din yang dulu. Kini kebencian atau kekecewaannya pada pemerintah tampaknya sudah membuatnya menjadi membabi buta," kata Ade.

Halaman
123
Tags:
Aparatur Sipil Negara (ASN)Gerakan Anti Radikalisme (GAR)Institut Teknologi Bandung (ITB)Din SyamsuddinTribunWow.com
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved