Terkini Nasional
Sebut Abu Janda Entengkan Hukum, Ahmad Sahroni: Tatanan Bicara yang Tak Baik bagi Islam di Indonesia
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni menanggapi kontroversi yang dibuat Pegiat Media Sosial, Permadi Arya alias Abu Janda.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni menanggapi kontroversi yang dibuat Pegiat Media Sosial, Permadi Arya alias Abu Janda.
Dikutip TribunWow.com, Ahmad Sahroni menilai sikap Abu Janda cenderung mengentengkan hukum di Indonesia.
Sebelumnya, Abu Janda menjadi sorotan seusai menuliskan cuitan dan menyebut Islam arogan.
Tak hanya itu, belakangan ini, Abu Janda juga dipolisikan seusai diduga melakukan rasisme terhadap mantan komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.

Baca juga: Sebut Natalius Pigai Rasis pada Suku Jawa, Abu Janda Siap Laporkan Balik: Ini Orang yang Kalian Bela
Baca juga: Video Permintaan Maaf Abu Janda soal Tweet Islam Arogan, Ngaku Cuitannya Dipotong: Buat Kiai-kiai
Karena itu, Ahmad Sahroni menganggap Abu Janda memang pantas dipolisikan.
Hal tersebut diungkapkannya dalam kanal YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne, Sabtu (30/1/2021).
"Ini sudah melakukan anggap enteng dalam kapasitas hukum pidana," ucap Ahmad Sahroni.
"Sekali pun Permadi mengatakan, mengklarifikasi hal terkait yang disampaikan."
Menurut Ahmad Sahroni, pernyataan Abu Janda telah menghina umat Islam.
Apalagi, Abu Janda mengaku Islam arogan yang dimaksudnya berasal dari Arab.
Baca juga: Curiga Abu Janda Panik hingga Hapus Cuitan Diduga Rasisme, KNPI: Bukan Pendukung Jokowi, Saya Yakin
Baca juga: Abu Janda Terus Berkelit meski Berkali-kali Ditegur, KNPI Ungkit Dukungan untuk Jokowi: Bikin Kacau
"Bahwa 'Saya tidak menyingung agama Islam secara umum'," ujar dia.
"Tapi dia mengatakan ada agama Islam dari Arab sana."
"Ini lebih salah lagi."
Karena itu, Ahmad Sahroni menganggap Abu Janda telah melakukan tatanan bicara yang tak bagi bagi umat Islam di Indonesia.
"Karena dia menyebut spesifikasi tentang agama Islam dari daerah atau negara tertentu."
"Tapi ini sudah menjadikan tatanan bicara yang tidak baik bagi umat Islam di Indonesia."
"Itu aja prinsipnya," tandasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menti ke-1.08:
Abu Janda Minta Maaf
Sebelumnya, Pegiat Media Sosial, Permadi Arya alias Abu Janda meminta maaf soal kontroversi yang diakibatkan oleh cuitan di akun Twitter-nya.
Sebelumnya, Abu Janda dikritik banyak pihak seusai menulis cuitan dan menyebut Islam arogan.
Lewat sebuah video pendek, Abu Janda lantas meminta maaf pada para pemuka agama Islam.
Baca juga: Curiga Abu Janda Panik hingga Hapus Cuitan Diduga Rasisme, KNPI: Bukan Pendukung Jokowi, Saya Yakin
Baca juga: Ngotot Enggan Disebut Rasis, Abu Janda Terus Bicara hingga Ditegur, KNPI: Kayak Debat dengan Boneka
Video tersebut juga diunggah dalam kanal YouTube Kompas TV, Minggu (31/1/2021).
"Saya bikin video ini buat kiai-kiai, buat gus-gus, buat ustaz-ustaz, dan semua warga NU yang saya cintai," ujar Abu janda.
"Nama saya Permadi Arya alias Abu Janda, saya warga NU kultural."
Abu Janda lantas berupaya menjelaskan maksud cuitannya tersebut.
Soal cuitannya yang viral di media sosial tersebut, Abu Janda mengatakan, itu sudah diedit oleh orang tak dikenal.
"Juga kader organisasi Bandung NU, izinkan saya kiai, gus, ustaz, untuk menjelaskan kesalahpahaman tulisan aya di Twitter," ujar Abu Janda.
"Pertama-tama, komentar saya itu diviralkan, dipotong, seolah-olah itu pernyataan mandiri."
"Padahal itu cuitan jawaban saya pada Ustaz Teuku Zulkarnain yang sudah provokasi SARA."
Abu Janda mengaku hanya membalas cuitan seorang ustaz.
Baca juga: Ungkap Alasan Polisikan Abu Janda, KNPI: Bikin Hancur Pemerintahan Pak Jokowi, Bikin Kacau
Baca juga: Abu Janda Berkali-kali Ditegur Presenter karena Terus Mendebat, KNPI: Harus Disumpal Mulutnya
Ia pun membantah jika menuding semua orang beragama Islam arogan.
"(Ustaz Teuku Zulkarnaen) Mengatakan minoritas di Indonesia itu arogan ke mayoritas," ucapnya.
"Jadi karena itulah keluar kata arogan di tulisan saya."
"Karena saya menjawab tweet Ustaz Teuku yang mengatakan katanya minoritas di sini arogan ke mayoritas."
Selain itu, Abu Janda mengatakan, tak bermaksud mengkritik semua penganut Islam sebagai orang yang arogan.
Namun, ia mengakui jika kritiknya itu ditujukan bagi penganut agama Islam tertentu.
"Yang kedua, komentar tersebut tentunya saya bicara sebagai Muslim dalam konteks kritik perihal masalah internal Islam saat ini,"" tutur Abu Janda.
"Makanya di situ saya tulis Islam sebagai pendatang dari Arab."
"Jadi yang saya maksud adalah Islam transnasional seperti Salafi dan Wahabi yang memang pertama dari Arab, yang kedua memang mereka arogan ke budaya lokal."
"Seperti mengharamkan sedekah laut yang saya tulis, jadi bukan Islam nusantara seperti NU dan Muhammadiyah" lanjutnya. (TribunWow.com)