Terkini Nasional
Curiga Abu Janda Panik hingga Hapus Cuitan Diduga Rasisme, KNPI: Bukan Pendukung Jokowi, Saya Yakin
Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama menganggap Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama menganggap Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda.
Kepanikan tersebut, menurut Haris Pertama, terlihat dari aksi Abu Janda menghapus cuitan di akun Twitter-nya.
Sebelumnya, Abu Janda dipolisikan seusai diduga melakukan ujaran rasisme terhadap Natalius Pigai.

Baca juga: Ngotot Enggan Disebut Rasis, Abu Janda Terus Bicara hingga Ditegur, KNPI: Kayak Debat dengan Boneka
Dalam kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (30/1/2021), Haris lantas menyinggung dukungan Abu Janda pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Jadi banyak teori tentang masalah evolusi, ada banyak arti," kata Haris
"Tapi masalahnya Abu Janda ini kan sudah menghapus tweet-nya."
Haris menduga Abu Janda merasa bersalah seusai menulis cuitan yang menimbulkan kontroversi.
Menurut Haris, Abu Janda tak akan menghapus cuitan jika tak merasa bersalah.
"Kalau dia enggak salah, kalau dia enggak maksud mengatakan Natalius Pigai harus jadi manusia sempurna atau rasis," ucap Haris.
"Ngapain dihapus? Enggak perlu dihapus dong, enggak perlu takut dong."
"Ini kan tweet-nya dihapus, coba tanya dia tweet-nya masih ada enggak?," tambahnya.
Baca juga: Abu Janda Ngaku Cuitannya Dipelintir hingga Dituduh Rasis, Sebut Rocky Gerung yang Pertama
Baca juga: Abu Janda Berkali-kali Ditegur Presenter karena Terus Mendebat, KNPI: Harus Disumpal Mulutnya
Lebih lanjut, Haris menyebut kata evolusi yang dicuitkan Abu Janda memang bermaksud rasis terhadap Natalius Pigai.
Tak hanya itu, Haris menilai cuitan Abu Janda bisa menimbulkan konflik di kalangan warga Papua.
"Ini dia cuma menghilangkan kepanikan bahwa evolusi yang dia maksud mau mengibaratkan seorang Natalius Pigai ini dengan rasis," ujarnya.
"Apakah dari hitam menjadi putih, dari jelek menjadi ganteng, atau dari manusia purbakala menjadi manusia modern."