Breaking News:

Terkini Daerah

5 Fakta Kakak Adik Tenggelam di Jembrana: Kronologi hingga Korban Diduga Tidak Bisa Berenang

Dua orang remaja yang merupakan kakak adik tenggelam di Sungai di Jembrana Bali. Berikut fakta selengkapnya.

Editor: Mohamad Yoenus
Tribun Bali/I Made Ardhiangga Ismayana
Gst. Komang Suka Suarsana dalam evakuasi paman dan juga petugas pencarian dari BPBD Jembrana, saat dikeluarkan dari mobil jenazah, Sabtu (2/1/2021). 

Hal ini disebabkan hujan yang mengguyur Jembrana dalam beberapa jam terakhir.

Warga pun nampak bersatu dengan petugas dalam proses pencarian.

Lokasi hilangnya korban tepat berada di aliran sungai yang seperti air terjun.

Warga berkeliling di sekitaran lokasi dan ada yang berada di sungai yang kedalaman sekitaran 30 hingga 50 sentimeter di sisi utara TKP.

4. Satu Korban Ditemukan

Satu korban tenggelam di Sungai Yeh Mekecir, Jembrana, Bali, akhirnya ditemukan.

Penemuan dilakukan petugas tim SAR gabungan dari Pos Pencarian dan Pertolongan, BPBD Jembrana dan pihak Kepolisian.

Korban tenggelam yang berhasil dievakuasi ialah Gusti Komang Suka Suarsana.

Gusti Komang Suka Suarsana meninggal dunia dan saat ini jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Banjar Kepuh Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Sabtu (2/1/2021).

Baca juga: Ratapi Kepulangan Jenazah Anak dari Malaysia, Ibu TKW Ajak Bicara hingga Kenang Ucapan Korban

Informasi di lapangan, bahwa jenazah ditemukan sekitar pukul 10.15 Wita.

Korban ditemukan di sekitaran lokasi kejadian setelah pihak pos pencarian dan pertolongan melakukan tiga kali lebih penyelaman.

Saat ini suasana duka nampak di kediaman Gusti Komang Suka.

Belasan orang sudah berada di rumah Gusti Komang Suka, dan sedang melakukan pembersihan pada jenazah Gusti Komang Suka.

Kepala Kantor Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, Dewa Hendri membenarkan bahwa penemuan satu jenazah sudah ditemukan.

Pihaknya kini berlanjut untuk mencari satu orang lagi yang belum diketahui meninggal atau tidak.

Namun, untuk kakaknya sudah dipastikan meninggal dunia dan jenazah langsung dibawa ke rumah duka.

“Kami lanjutkan pencarian untuk korban kedua,” bebernya. 

5. Lokasi Dikenal Mistis

Satu korban tenggelam di Sungai Yeh Mekecir, Desa Mendoyo Dauh Tukad Kecamatan Mendoyo ditemukan, yakni I Gusti Komang Suka Suarsana, Sabtu (2/1/2021).

Perbekel Desa Mendoyo Dauh Tukad, Gusti Putu Ediana mengatakan, bahwa dirinya dengan keluarganya pada waktu kejadian juga turut mandi.

Namun lokasinya berbeda dengan TKP.

Menurut penglingsir desa setempat, TKP disebut sebagai Tibu Bunter.

Diketahui sangat jarang orang mandi di Tibu Bunter tersebut.

Paling tidak warga yang ke sana memilih di sisi selatan atau sisi utara tibu.

Alasannya karena hal mistis dan kedalaman tibu tersebut.

“Sejatinya tidak boleh karena memang ada cerita-cerita dari warga bahwa banyak kejadian. Tapi itu kan tidak bisa jadi fakta, hanya cerita. Kalau kejadian saat ini fakta ada yang tenggelam. Maka mulai sekarang kami imbau untuk tidak di sana."

"Apalagi yang tidak bisa berenang. Secara logika bukan mistis memang dalam. Kami juga belum mengetahui apakah korban memang bisa berenang atau tidak,” ucapnya saat ditemui di rumah duka.

Cerita ini juga diamini oleh sesepuh atau orangtua yang juga warga di sana, Gusti Putu Darma.

Oleh warga, TKP tersebut dianggap tenget atau angker sehingga dilarang oleh orang pintar atau yang mengetahui hal mistis untuk mandi.

Beberapa cerita niskala atau gaib di sana, ialah TKP merupakan tempat mandi dedari atau bidadari.

Kemudian, cerita lain ada sapi yang tiba-tiba bisa jatuh ke Tibu Bunter dan kemudian hilang.

Selain itu, juga ada cerita bahwa ada pemangkasan pohon yang kemudian muncul kera-kera putih.

“Memang banyak cerita mistis dan memang dilarang,” ungkapnya.

Gusti Darma pun mengaku, kalau saja dua korban dan temannya saat melintas ke sana diketahui oleh warga yang tinggal di sana yakni Pak Sindu yang memiliki pekarangan dan rumah di sisi selatan Tibu, pasti akan dilarang.

Sedangkan yang diperbolehkan cuma di sisi utara dan sisi selatannya. Jadi, kalau memang mandi harus di luar TKP tersebut.

“Kalau saja itu diketahui Pak Sindu yang punya pekarangan pasti gak dibolehin. Karena itu juga dalam banget pas di tibunya mungkin ada 10 meteran,” bebernya. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Sederet Fakta Kakak Adik Tenggelam di Jembrana: Kronologi hingga Tibu Angker Tempat Mandi Dedari

Sumber: Tribun Bali
Tags:
Kakak BeradikTenggelamKabupaten JembranaBali
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved