Breaking News:

Terkini Daerah

5 Fakta Kakak Adik Tenggelam di Jembrana: Kronologi hingga Korban Diduga Tidak Bisa Berenang

Dua orang remaja yang merupakan kakak adik tenggelam di Sungai di Jembrana Bali. Berikut fakta selengkapnya.

Editor: Mohamad Yoenus
Tribun Bali/I Made Ardhiangga Ismayana
Gst. Komang Suka Suarsana dalam evakuasi paman dan juga petugas pencarian dari BPBD Jembrana, saat dikeluarkan dari mobil jenazah, Sabtu (2/1/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Dua orang remaja yang merupakan kakak adik tenggelam di Sungai Yeh Mekecit, Banjar Sekar Pancasari, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, Jumat (1/1/2021).

Dikutip dari Tribun Bali, seorang korban telah ditemukan pada Sabtu (2/1/2021) dalam kondisi sudah tak bernyawa.

Sementara itu, satu orang lagi saat ini masih terus dilakukan pencarian.

Dua kakak beradik di Jembrana dilaporkan tenggelam di Sungai Yeh Mekecit Jembrana, Bali, Jumat (1/1/2021) - Berniat Selamatkan Adiknya, Sang Kakak Malah Ikut Tenggelam di Sungai Yeh Mekecit Jembrana.
Dua kakak beradik di Jembrana dilaporkan tenggelam di Sungai Yeh Mekecit Jembrana, Bali, Jumat (1/1/2021) - Berniat Selamatkan Adiknya, Sang Kakak Malah Ikut Tenggelam di Sungai Yeh Mekecit Jembrana. (Tribun Bali/I Made Ardhiangga)

Baca juga: Kakak Beradik Hilang seusai Mandi di Sungai yang Dipercaya Warga Mistis, Tempat Mandi Bidadari

Berikut adalah sederet fakta terkait kakak adik yang tenggelam di Sungai Yeh Makecit Jembrana:

1. Kronologi

Dua remaja tenggelam di sungai Yeh Mekecit, Banjar Sekar Pancasari, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, Jumat (1/1/2021).

Pihak Kantor Pencarian dan Pertolongan Jembrana pun langsung melakukan pencarian. Namun, hingga sore korban belum ditemukan.

Kepala Pos Pencarian dan Pertolongan Kabupaten Jembrana, Dewa Hendri, mengatakan dua orang korban adalah Gusti Komang Suka (20) dan Gusti Ketut Budiana (17).

Keduanya berenang di sungai, dan setelah beberapa lama tidak tampak ke permukaan.

Informasi yang dihimpun, kedua korban merupakan kakak beradik yang berasal dari Banjar Kepuh Desa Mendoyo Dauh Tukad.

Baca juga: Dewan Pers Akui Sempat Ada Keresahan soal Maklumat Kapolri terkait FPI: Tak Berlaku untuk Media

Kakak-adik ini sebelumnya berenang dengan lima orang rekannya yang lain tepat di hari pertama Tahun Baru 2021.

Lokasi hilangnya kedua korban tepat berada di aliran sungai atau tibu (seperti air terjun).

Kedalaman tibu diperkirakan dua hingga tiga meter.

Sedangkan ketinggian dari tibu ke atas tebing kurang lebih 3,5 meter hingga empat meteran.

Menurut Eja, salah satu saksi, kejadian terjadi antara sekitar pukul 11.00 Wita hingga pukul 11.20 Wita.

Awalnya, korban dan rekannya sedang memanggang.

Namun tidak diketahui apakah ikan atau hewan lainnya.

Kemudian, satu orang entah kakak atau adiknya, menceburkan diri ke tibu.

Setelah itu tenggelam dan tidak muncul ke permukaan.

Akhirnya saudaranya, terjun juga untuk memberi pertolongan.

Namun nahas kakaknya juga ikut tenggelam.

“Awalnya manggang terus satu nyebur tenggelam ditolong satunya. Entah adik atau kakaknya. Mereka datang sama lima temannya,” ucapnya.

Sementara itu, Perbekel Desa Mendoyo Dauh Tukad, Gusti Putu Ediana mengungkapkan, menurut saksi mata yang merupakan rekan korban, kakak-beradik itu menceburkan diri bersama-sama.

Kemudian mereka sama-sama sempat muncul ke permukaan.

Namun, hanya sekali muncul kemudian keduanya hilang dan tenggelam.

Mengetahui hal itu, rekannya yang masih berada di atas kemudian memanjat pohon dan mencoba melihat dan menceburkan diri.

Setelah menceburkan diri temannya untuk mencari korban, sayangnya tidak ditemukan.

“Terus temannya yang lain berusaha menolong dengan melihat dari pohon dan menceburkan diri namun tidak ditemukan. Jadi ada sekitar lima orang yang menceburkan diri silih berganti mencari tapi tidak ketemu. Nah, ini kami khawatirnya memang korban tidak bisa berenang,” ungkapnya, Sabtu (2/1/2021).

Setelah hilang dan dicari tidak ada, maka teman dan warga sekitar atau kelompok lain itu melaporkan ke Perbekel.

Kemudian perbekel dan rekannya melaporkan kejadian itu ke petugas BPBD dan juga tim SAR hingga sekitar pukul 12.00 Wita mulai dilakukan pencarian.

Baca juga: Ingatkan Vaksin Bukan Solusi Ajaib Atasi Pandemi Covid-19, Epidemiolog: Tak Ada yang Sempurna

2. Pencarian Korban

Setelah tersiar kabar ada dua orang tenggelam, ratusan warga pun berdatangan.

Warga berkumpul di TKP, yang berada di sisi-sisi sungai.

Lokasi TKP cukup sulit dijangkau karena jalan licin dengan median jalan setapak.

Sejumlah warga juga turut membantu petugas dalam proses pencarian.

Warga berkeliling di sekitaran lokasi dan ada yang berada di sungai yang kedalaman sekitaran 30 hingga 50 sentimeter di sisi utara TKP.

Menurut petugas SAR, mereka sudah melakukan beberapa kali penyelaman.

Namun masih belum membuahkan hasil.

Hingga kemarin sore, kedua korban belum ditemukan.

3. Ratusan Warga Berkumpul di TKP

Dua orang remaja tenggelam di Sungai Yeh Mekecir Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, Senin (1/1/2021).

Ratusan warga berkumpul di TKP, yang berada di sisi-sisi sungai.

Pantauan Tribun Bali di lapangan, ratusan warga sejak di jalan raya hingga di TKP hilangnya dua remaja saat berenang di sungai itu.

Tempat menuju TKP pun terasa sulit.

Di samping lokasinya yang berada di tengah perkebunan kemudian jalan setapak sangatlah licin.

Hal ini disebabkan hujan yang mengguyur Jembrana dalam beberapa jam terakhir.

Warga pun nampak bersatu dengan petugas dalam proses pencarian.

Lokasi hilangnya korban tepat berada di aliran sungai yang seperti air terjun.

Warga berkeliling di sekitaran lokasi dan ada yang berada di sungai yang kedalaman sekitaran 30 hingga 50 sentimeter di sisi utara TKP.

4. Satu Korban Ditemukan

Satu korban tenggelam di Sungai Yeh Mekecir, Jembrana, Bali, akhirnya ditemukan.

Penemuan dilakukan petugas tim SAR gabungan dari Pos Pencarian dan Pertolongan, BPBD Jembrana dan pihak Kepolisian.

Korban tenggelam yang berhasil dievakuasi ialah Gusti Komang Suka Suarsana.

Gusti Komang Suka Suarsana meninggal dunia dan saat ini jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Banjar Kepuh Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Sabtu (2/1/2021).

Baca juga: Ratapi Kepulangan Jenazah Anak dari Malaysia, Ibu TKW Ajak Bicara hingga Kenang Ucapan Korban

Informasi di lapangan, bahwa jenazah ditemukan sekitar pukul 10.15 Wita.

Korban ditemukan di sekitaran lokasi kejadian setelah pihak pos pencarian dan pertolongan melakukan tiga kali lebih penyelaman.

Saat ini suasana duka nampak di kediaman Gusti Komang Suka.

Belasan orang sudah berada di rumah Gusti Komang Suka, dan sedang melakukan pembersihan pada jenazah Gusti Komang Suka.

Kepala Kantor Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, Dewa Hendri membenarkan bahwa penemuan satu jenazah sudah ditemukan.

Pihaknya kini berlanjut untuk mencari satu orang lagi yang belum diketahui meninggal atau tidak.

Namun, untuk kakaknya sudah dipastikan meninggal dunia dan jenazah langsung dibawa ke rumah duka.

“Kami lanjutkan pencarian untuk korban kedua,” bebernya. 

5. Lokasi Dikenal Mistis

Satu korban tenggelam di Sungai Yeh Mekecir, Desa Mendoyo Dauh Tukad Kecamatan Mendoyo ditemukan, yakni I Gusti Komang Suka Suarsana, Sabtu (2/1/2021).

Perbekel Desa Mendoyo Dauh Tukad, Gusti Putu Ediana mengatakan, bahwa dirinya dengan keluarganya pada waktu kejadian juga turut mandi.

Namun lokasinya berbeda dengan TKP.

Menurut penglingsir desa setempat, TKP disebut sebagai Tibu Bunter.

Diketahui sangat jarang orang mandi di Tibu Bunter tersebut.

Paling tidak warga yang ke sana memilih di sisi selatan atau sisi utara tibu.

Alasannya karena hal mistis dan kedalaman tibu tersebut.

“Sejatinya tidak boleh karena memang ada cerita-cerita dari warga bahwa banyak kejadian. Tapi itu kan tidak bisa jadi fakta, hanya cerita. Kalau kejadian saat ini fakta ada yang tenggelam. Maka mulai sekarang kami imbau untuk tidak di sana."

"Apalagi yang tidak bisa berenang. Secara logika bukan mistis memang dalam. Kami juga belum mengetahui apakah korban memang bisa berenang atau tidak,” ucapnya saat ditemui di rumah duka.

Cerita ini juga diamini oleh sesepuh atau orangtua yang juga warga di sana, Gusti Putu Darma.

Oleh warga, TKP tersebut dianggap tenget atau angker sehingga dilarang oleh orang pintar atau yang mengetahui hal mistis untuk mandi.

Beberapa cerita niskala atau gaib di sana, ialah TKP merupakan tempat mandi dedari atau bidadari.

Kemudian, cerita lain ada sapi yang tiba-tiba bisa jatuh ke Tibu Bunter dan kemudian hilang.

Selain itu, juga ada cerita bahwa ada pemangkasan pohon yang kemudian muncul kera-kera putih.

“Memang banyak cerita mistis dan memang dilarang,” ungkapnya.

Gusti Darma pun mengaku, kalau saja dua korban dan temannya saat melintas ke sana diketahui oleh warga yang tinggal di sana yakni Pak Sindu yang memiliki pekarangan dan rumah di sisi selatan Tibu, pasti akan dilarang.

Sedangkan yang diperbolehkan cuma di sisi utara dan sisi selatannya. Jadi, kalau memang mandi harus di luar TKP tersebut.

“Kalau saja itu diketahui Pak Sindu yang punya pekarangan pasti gak dibolehin. Karena itu juga dalam banget pas di tibunya mungkin ada 10 meteran,” bebernya. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Sederet Fakta Kakak Adik Tenggelam di Jembrana: Kronologi hingga Tibu Angker Tempat Mandi Dedari

Sumber: Tribun Bali
Tags:
Kakak BeradikTenggelamKabupaten JembranaBali
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved