KPK Tangkap Menteri Edhy Prabowo
Sempat Curigai Edhy Prabowo, Dedi Mulyadi Ungkap Dalih sang Menteri KKP: Kita Minta Dicabut
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menanggapi kasus suap mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
Ia mengatakan ekspor benih lobster itu tidak logis dan merugikan.
Seperti yang diungkapkan Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah sendiri merupakan eksportir benih lobster.
"Buktinya Bang Fahri rugi, sudah Bang Fahrinya rugi, sudah negaranya rugi."
"Jadi kenapa kita melakukan ekspor yang merugikan banyak orang?" katanya.
Baca juga: Pernyataan Lengkap Edhy Prabowo setelah Ditetapkan sebagai Tersangka Suap: Ini Adalah Kecelakaan
Mantan Bupati Purwakarta ini mengatakan, dirinya yang tidak setuju dengan kebijakan ini sudah tidak mau ikut campur dalam teknis dan prosesnya.
"Saya tidak bicara teknis pengelolaan ekspor benih lobster, kan dari awal saya tidak setuju, kalau dari awal tidak setuju saya tidak akan lagi mempersoalkan siapa pemenangnya, pengelolanya, dan siapa yang diuntungkan," kata dia.
Menurutnya, bagaimanapun cara benih ekspor dilakukan, tetap saja kebijakan ini merugikan rakyat.
"Karena bagi saya apapun yang dilakukan merugikan negara, walau resmi, sesuai prosedur, sesuai standar, tetap saja," kritiknya.
Lantaran tak mau berurusan lebih dalam kebijakan tersebut, Dedi mengaku tak tahu Edhy tiba-tiba ditangkap oleh KPK.
"Kalau mencium terlalu jauh jaraknya, di laut dan saya di darat jadi terlalu jauh untuk mencium," kata Dedi. (TribunWow.com/Brigitta/Gipty)