Tips Kesehatan
9 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Selama Kehamilan, Bahaya bagi Janin, Termasuk Kopi
Terlalu banyak makanan pedas, olahan, asin, dll. Tidak hanya berbahaya bagi kesehatan Anda - tetapi juga bagi bayi Anda.
Penulis: Laila N
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pola makan yang sehat dan hidrasi yang tepat sangat penting selama kehamilan.
Dan ketika Anda sedang hamil, tidak bisa dihindari untuk mengidam makanan terntentu.
Mengidam makanan ini biasanya diamati selama trimester pertama kehamilan.
Baca juga: Ibu Hamil Tetap Harus Periksakan Kandungan Minimal 6 Kali meski di Tengah Pandemi Covid-19
Dorongan yang tak terbantahkan untuk makan bisa membuat wanita hamil gelisah.
Misalnya, banyak ibu hamil yang mengidam makanan manis, pedas, atau junk food.
Namun, saat Anda hamil, Anda perlu berhati-hati dengan apa yang Anda makan.
Terlalu banyak makanan pedas, olahan, asin, dll. Tidak hanya berbahaya bagi kesehatan Anda - tetapi juga bagi bayi Anda.
Dilansir TribunWow.com dari Boldsky, berikut daftar makanan dan minuman yang harus Anda hindari selama kehamilan.
1. Telur Mentah
Mengonsumsi telur mentah dapat meningkatkan risiko ibu hamil masuknya bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan demam, mual, muntah, kram perut, dan diare.
Dalam beberapa kasus, infeksi bakteri yang disebabkan oleh Salmonella dapat menyebabkan kram di rahim, menyebabkan kelahiran prematur atau bayi lahir mati.
Hindari telur rebus, mayones buatan sendiri, icing kue, saus hollandaise, telur mata sapi, dan pastikan untuk memasak telur secara menyeluruh.
2. Kafein
Baca juga: 9 Hal yang Dianjurkan selama Masa Kehamilan, Makan Ikan hingga Banyak Tidur

Anda harus melepaskan cangkir kopi, teh, dan cokelat harian Anda karena kafein, ketika dikonsumsi, terserap dengan sangat cepat dan mudah masuk ke dalam plasenta.
Hal ini dapat membatasi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko berat badan lahir rendah saat melahirkan.
Orang hamil umumnya disarankan untuk membatasi asupan kafein kurang dari 200 miligram (mg) per hari.
3. Kecambah Mentah
Alfalfa, semanggi, lobak, dan tauge secara alami menyehatkan, tetapi makan kecambah mentah saat hamil dapat menyebabkan komplikasi persalinan karena kecambah mentah mungkin mengandung Salmonella.
Bakteri - termasuk Salmonella, Listeria, dan E. coli - dapat masuk ke dalam kecambah melalui celah-celah pada cangkang.
4. Alkohol
Mengonsumsi alkohol saat Anda hamil dapat meningkatkan risiko keguguran dan lahir mati serta dapat memengaruhi perkembangan otak bayi.
Berapapun jumlahnya, alkohol dilarang keras untuk ibu hamil.
5. Ikan Setengah Matang / Mentah
Makanan seperti sushi tidak aman dikonsumsi oleh wanita hamil.
Ikan mentah, terutama kerang, dapat menyebabkan infeksi virus, bakteri, atau parasit.
Infeksi ini dapat menyebabkan dehidrasi dan kelemahan.
Dokter menyarankan wanita hamil untuk menghindari ikan mentah dan kerang sepenuhnya dan komplikasi persalinan prematur, keguguran, lahir mati, dan masalah kesehatan serius lainnya.
6. Ikan Kaya Merkuri
Jenis seafood seperti teri tenggiri, cod, flounder, haddock, salmon, nila, dan trout memiliki kandungan merkuri yang tinggi, yang sangat berbahaya bagi perkembangan otak bayi.
Yang terbaik adalah mengontrol asupan makanan laut Anda dan hanya tetap berpegang pada daging tanpa lemak yang tinggi protein dan sehat.
Baca juga: 6 Hal yang Tak Boleh Dilakukan selama Masa Kehamilan, Jangan Pakai Bak Air Panas
7. Sayuran Tidak Dicuci / Mentah

Buah dan sayuran yang tidak dicuci atau dikupas dapat terkontaminasi dengan beberapa bakteri dan parasit yang termasuk Toxoplasma, E. coli, Salmonella, dan Listeria.
Buah dan sayuran dapat terkontaminasi selama produksi, panen, pemrosesan, penyimpanan, pengangkutan, atau eceran.
Makan produk yang tidak dicuci dapat menyebabkan kebutaan atau cacat intelektual pada anak.
8. Susu yang Tidak Dipasteurisasi
Susu mentah, keju yang tidak dipasteurisasi, dan produk susu lainnya yang tidak dipasteurisasi mengandung berbagai bakteri berbahaya, yang dapat menyebabkan konsekuensi yang mengancam jiwa bagi bayi yang belum lahir.
Untuk meminimalkan risiko infeksi, makan hanya produk susu yang dipasteurisasi.
9. Junk Food

Makanan cepat saji atau olahan umumnya rendah nutrisi dan tinggi kalori, gula, dan lemak tambahan.
Meskipun kenaikan berat badan selama kehamilan sepenuhnya normal, penambahan berat badan berlebih telah dikaitkan dengan banyak komplikasi, termasuk peningkatan risiko diabetes. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)