UU Cipta Kerja
Hendak Beli Makan, Dosen Dianiaya Polisi karena Dikira Sempat Ikut Demo: Saya Mengira Itu Ajal Saya
Seorang dosen di Makassar, Sulawesi Selatan berinisial AM (27) menjadi korban penganiayaan dan salah tangkap.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Ia melihat ada kerusuhan yang disebabkan kerumunan massa.
Asep segera ingin putar balik, tetapi jalan telanjur diadang polisi.
"Pas hari itu saya lewat Jalan Pengajaran. Di situ lagi ada tawuran," katanya.
"Saya mau putar balik, di belakang saya ada polisi," lanjut pemuda tersebut.
Asep menuturkan, temannya merasa dirinya terlambat hadir.
Teman tersebut lalu meneleponnya.
Tiba-tiba massa yang sedang ricuh mencari perlindungan di sebuah minimarket.
Asep yang telanjur berada di jalan tersebut ikut berlindung di minimarket.
Baca juga: Dua Fraksi DPR Tolak UU Cipta Kerja, Aria Bima: Drama Politik Gaya PKS dan Demokrat Ini Sudah Basi
"Setelah ditelepon, sekumpulan orang pada masuk Indomaret. Saya inisiatif saja, spontan, masuk ke Indomaret," ungkapnya.
"Setelah itu digedor-gedor sama orang polisi," lanjut dia.
Setelah itu Asep ikut ditarik oleh aparat keamanan untuk keluar dari minimarket.
Ia mengalami penganiayaan dari aparat tersebut.
Menurut Asep, dirinya tidak ditanya terlebih dulu apakah merupakan bagian dari pengunjuk rasa atau tidak.
"Habis itu saya diseret sama pihak kepolisian untuk keluar," tuturnya.
"Saya digebuki begitu saja. Tanpa ada alasan, tanpa ada bertanya kayak gitu, langsung digebuki," tambah Asep.