Pilkada Serentak 2020
Najwa Shihab Ungkit Karier Politik Jokowi, Gibran: Masa Mau Mikir Gubernur atau Pilpres, Enggak Lah
Gibran Rakabuming Raka memastikan akan menjalani masa jabatannya hingga selesai apabila terpilih menjadi Wali Kota Solo 2020.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka digadang-gadang sudah pasti akan memenangkan Pilkada Solo 2020 dan menjadi Wali Kota Solo 2020.
Ketika ditanyai oleh Najwa Shihab soal rencana ke depan setelah menjadi Wali Kota Solo, Gibran mengaku berniat untuk menyelesaikan masa jabatannya lebih dulu.
Terkait karier politik, Gibran mengaku enggan memikirkan soal menjadi gubernur dan presiden.

• Pernah Bilang Baru Mau Terjun ke Politik di Tahun 2038, Gibran: Saya Sudah Merasa Siap Sekarang
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Gibran lewat acara Mata Najwa, Rabu (30/9/2020).
Awalnya Najwa mengungkit soal karier politik Jokowi yang lompat-lompat, mulai dari Wali Kota Solo, lalu Gubernur DKI Jakarta, hingga kini menjadi Presiden RI dua periode.
"Saya sekadar ingin memastikan jika terpilih, Anda akan bekerja sebagai wali kota sampai selesai masa tugas 5 tahun?" tanya Najwa.
"Insyaallah sampai selesai," jawab Gibran singkat.
Ayah dari Jan Ethes itu menegaskan enggan untuk memikirkan soal gubernur dan presiden.
"Pilkada saja belum selesai masa mau mikir gubernur atau pilpres, enggak lah," kata Gibran.
Najwa lalu bercerita bahwa dirinya pernah menanyakan hal yang serupa kepada Jokowi, dan menurutnya jawaban yang diberikan oleh Gibran mirip dengan Jokowi.
"Pertanyaan itu sempat saya tanyakan ke ayahanda ketika masih menjadi Wali Kota Solo," kata Najwa.
"Jawabannya hampir sama-sama mirip."
"Kemudian ternyata kita lihat kenyataannya berbeda," lanjutnya.
Mendengar penjelasan Najwa, Gibran nampak sedikit tertawa mengetahui dirinya ternyata memiliki jawaban yang sama dengan sang ayah.
"Masak mirip sih? Saya kira beda," kata Gibran yang nampak sedikit tersenyum.
Gibran kemudian kembali menekankan dirinya hanya ingin berfokus ke Pilkada Solo 2020.
"Yang jelas Pilkada Solo saja belum selesai masa mau mikir pilgub atau pilpres, enggak lah," kata Gibran.
"Kita fokus yang ada sekarang saja," imbuhnya.
"Fokus memenangkan pilkada yang tadi menurut Anda didapatkan prosesnya betul-betul tidak ada bantuan dari ayahanda yang presiden," tutup Najwa.
• Fahri Hamzah Jawab Hujatan karena Dukung Gibran di Pilkada Solo: Kita Semua Berubah
• Bantah Isu Dibantu Jokowi Maju Pilkada, Gibran: Apa yang Dimudahkan? Semua Proses Saya Lalui
Simak video selengkapnya mulai menit ke-8.55:
Gibran: Bisa Dipilih, Bisa Tidak
Sebelumnya diberitakan, Gibran membantah dirinya maju di Pilkada Solo 2020 lewat dinasti politik.
Gibran menuturkan semua orang dibebaskan untuk memilihnya atau tidak.
Ia justru merasa heran mengapa keputusan dirinya ikut di Pilkada Solo 2020 dikaitkan dengan dinasti politik.
Pernyataan itu disampaikan Gibran lewat sebuah Webinar yang diselenggarakan oleh PDIP bertajuk 'Anak Muda Berpolitik Siapa Takut?', pada Jumat (24/7/2020).
Gibran bercerita jauh sebelum dirinya menerima rekomendasi dari PDIP, ia sudah lebih dulu terjun ke masyarakat sembari menjelaskan apa itu dinasti politik.
"Saya hanya ingin menyampaikan saja masalah dinasti politik," kata Gibran.
"Jadi banyak yang menanyakan masalah dinasti politik."

"Sebenarnya dalam satu tahun terakhir ini kalau di Solo ya, di kota saya itu setiap kali bertemu dengan warga itu selalu saya jelaskan apa itu dinasti politik," sambungnya.
Gibran menegaskan ketika dirinya mencalonkan diri menjadi wali kota Solo, belum tentu dirinya 100 persen pasti menang.
Ia mempersilakan masyarakat untuk menentukan pilihannya.
"Jadi saya kan ikut kontestasi bisa menang bisa kalah, tidak harus diwajibkan memilih saya," kata Gibran.
"Bisa dipilih bisa tidak."
"Jadi tidak ada kewajiban mencoblos saya, ini kan kontestasi bukan penunjukkan," lanjut dia.
Putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu mengakui dirinya justru bingung di saat orang-orang mengaitkannya dengan dinasti politik.
"Jadi kalau yang namanya dinasti politik itu dimana dinasti politiknya, saya juga bingung kalau orang bertanya seperti itu," ungkap Gibran.
Pemilik catering Chilli Pari itu menjelaskan bahwa warga di Solo kini sudah paham apa yang dimaksud dengan dinasti politik.
"Setiap kali saya blusukan warga menerima saya dengan tangan terbuka," terangnya.
Gibran mengatakan dirinya mengetahui siapa orang-orang yang meributkan masalah dinasti politik.
"Kita tahu orang-orangnya siapa dan yang diributkan itu-itu saja," ujar dia.
Terakhir, Gibran menegaskan bahwa alasan dirinya terjun ke politik karena ingin membantu banyak orang.
Ia mengatakan ketika masuk ke dunia politik, dirinya bisa membantu lebih banyak orang melalui kebijakannya.
"Kalau saya masuk ke politik yang bisa saya sentuh 500 ribu orang yang bisa saya sentuh melalui kebijakan-kebijakan saya," tandasnya.
(TribunWow.com/Anung)