Breaking News:

Virus Corona

Gara-gara Salah Kata terkait PSBB Negara Merugi hingga Rp 300 T, Mahfud MD: Akibatnya Kacau

Mahfud MD mengungkapkan bahwa kesalahan kata-kata terkait kebijakan PSBB membuat ekonomi negara terdampak

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube Kompastv
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD ditayangkan di YouTube Kompastv, Minggu (23/8/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengungkapkan bahwa kesalahan kata-kata terkait kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta membuat ekonomi negara terdampak.

Tak tanggung-tanggung bahwa kesalahan narasi membuat negara merugi hingga hampir Rp 300 triliun.

Hal itu diungkapkan Mahfud MD ketika melakukan seminar nasional Evaluasi 6 bulan dan proyeksi 1 Tahun Penanganan Covid-19 pada Sabtu (12/9/2020).

Mahfud MD angkat bicara soal kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Jakarta pada Senin (14/9/2020).
Mahfud MD angkat bicara soal kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Jakarta pada Senin (14/9/2020). (channel YouTube Kompas TV)

 

Soal PSBB di Jakarta, Mahfud MD: Ini Persoalan Kata-kata Bukan Tata Negara, Akibatnya Kacau

Mahfud mengatakan bahwa sebenarnya PSBB total bukan sesuatu yang baru terjadi.

Namun, kata-kata tersebut dianggap dapat membuat panik hingga negara merugi secara ekonomi.

"Jadi sebetulnya sama di Jakarta ini, cuma istilah PSBB total seakan-akan baru dan secara ekonomi mengejutkan."

"Karena menurut para ahli Pak Faisal Basri (Ekonom Senior) yang tahu, beberapa jam setelah disampaikan, jam 11 negara rugi Rp 297 triliun karena pengumumuman itu, padahal sebenarnya itu kan perubahan kebijakan," jelas Mahfud dikutip dari Kompas TV pada Minggu (13/9/2020).

Mahfud mengatakan, sebenarnya dalam PSBB juga pemerintah berencana membuka tempat hiburan.

Namun, menurutnya kata-kata yang digunakan kurang tepat.

"Wong sebelumnya PSBB mengatakan besok bioskop dibuka, besok tempat hiburan dibuka, macam-macam sebenarnya kan ini cuma karena tata kata bukan tata negara."

"Akibatnya kacau ya kayak begitu ini cuma kata-kata, apa salahnya," jelas Mahfud.

Ancaman Anies Baswedan terkait PSBB: Jika Ditemukan Kasus Positif di Suatu Tempat, 1 Gedung Ditutup

Menurut Mahfud, narasi yang dipilih terkesan sangat genting, seperti penggunaan kata-kata PSBB total hingga tarik rem darurat.

"Memang dia melakukan itu, coba besok dilihat saja, di meja saya ini ada apa sih yang dibuka, ditutup, ya memang begitu, tidak ada salahnya."

"Tapi kemudian dinarasikan terjadi yang gawat-gawat gitu, padahal ya begitu juga enggak ada masalah, sehingga kita dengar 'ada PSBB total ini terpaksa menggunakan rem darurat, ini mulai senin semuanya ditutup'," singunggnya.

Padahal, aturan yang diberlakukan pada PSBB juga masih sama dengan sebelumnya.

Halaman
123
Tags:
Virus CoronaPSBBMahfud MDCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved