Terkini Nasional
Erick Thohir Bolehkan Direksi BUMN Rekrut 5 Staf Ahli, Refly Harun: Bisa Jadi Sedang Bangun Imperium
Refly Harun tanggapi kabar soal kebijakan dari Kementerian BUMN membolehkan setiap direksi BUMN mengangkat staf ahli sebanyak lima orang.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun tanggapi kabar soal kebijakan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membolehkan setiap direksi BUMN mengangkat staf ahli.
Setiap direksi di BUMN bahkan boleh merekrut sampai 5 staf ahli sekaligus.
Dilansir TribunWow.com, Refly Harun lantas mempertanyakan kebijakan dari Erick Thohir yang dinilai cukup baru di BUMN.

• Refly Harun Kembali Singgung Perombakan Erick Thohir di BUMN: Yang Nyantol Kekuasaan Tidak Diganti
• Sebut Erick Thohir Mulai Tergoda untuk Pilpres 2024, Refly Harun Bicara Sikap PDI Perjuangan
Apalagi sebelumnya Erick Thohir sendiri memiliki visi untuk merampingkan anak cucu dari perusahaan pelat merah tersebut.
Namun pada akhirnya justru memperbolehkan merekrut tenaga ahli sebanyak lima orang di setiap direksinya.
Menurut Refly Harun, kondisi tersebut kemungkinan ada tujuan untuk membangun sebuah imperium yang dipersiapkan untuk kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
"Ada apa di balik ini semua?" ujar Refly Harun, dalam tayangan Youtube pribadinya, Rabu (9/9/2020).
"Apakah Erick Thohir sedang membangun imperium? Bisa jadi," jelasnya.
Refly Harun tidak memungkiri bahwa nama Erick Thohir memang sudah masuk dalam daftar survey elektabilitas sebagai calon presiden di 2024.
Sementara itu dari sisi Erick Thohir sendiri sudah menunjukkan mempunyai dukungan-dukungan.
"Karena suara yang mengkaitkan ambisi Erick Thohir untuk 2024 itu semakin kencang, bahkan beberapa video menunjukkan pembagian sembako yang ditulisi Erick Thohir for Presiden 2024 sudah beredar," kata Refly Harun.
"Ada yang namanya Letho, Loyalis Erick Thohir."
• Soal Mahar Politik Miliaran Rupiah, Refly Harun Tantang Calon Pilkada: Siapa Berani Tunjuk Tangan?
Maka dari itu, Refly Harun menilai tidak menutup kemungkinan bahwa para staf ahli yang direkrut nantinya terikat dengan tujuan tertentu.
Selain itu, dirinya juga menyinggung soal peran dari Erick Thohir pada kontetasi Pilpres 2019 lalu, di mana ia menjabat sebagai ketua tim pemenangan.
"Bisa jadi staf-staf khusus yang direkrut juga dalam rangka, baik secara terang-terangan maupun diam-diam me-makeup performance dari sang menteri ini," ungkap Refly Harun.
"Bisa juga itu merupakan perjanjian dengan Presiden Jokowi, karena terlihat Erick Thohir adalah anak emas dari Jokowi," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 16.44
Seperti yang dikutip dari Kompas.com, kepastian dari kebijakan Erick Thohir tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kementerian BUMN.
Disebutkan di dalam surat edaran tersebut bahwa alasan dari keputusan Erick Thohir itu lantaran mempertimbangkan kebutuhan dari BUMN.
Selain itu juga sekaligus untuk menyempurnkan soal aturan pengangkatan staf ahli yang dibuat oleh Menteri BUMN sebelumnya, yakni Rini Soemarno.
“Masa jabatan staf ahli paling lama satu tahun dan dapat diperpanjang satu kali selama satu tahun masa jabatan dengan tidak mengurangi hak direksi untuk memberhentikan sewaktu-waktu,” demikian bunyi surat edaran tersebut yang dikutip Kompas.com, Jakarta. Senin (7/9/2020).
Meski membolehkan merekrut 5 staf ahli, Erick Thohir menegaskan melarang adanya rangkap jabatan di BUMN maupun anak cucu perusahaannya.
Sebut Erick Thohir Mulai Tergoda untuk Pilpres 2024
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengungkapkan pandangannya terhadap sikap dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Dilansir TribunWow.com, Refly Harun menilai Erick Thohir sudah mulai tergoda dengan kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan dalam tayangan Youtube pribadinya, Refly Harun, Senin (31/8/2020).

• Contohkan Ahok dan Chandra Hamzah, Refly Harun Sebut Orang Baru di BUMN Ada Cantolannya
Oleh karenanya, Refly Harun pun lantas mempertanyakan sikap keprofesionalan Erick Thohir dalam menjalankan tugasnya di BUMN ke depan.
"Erick Thohir sudah mulai tergoda untuk menjadi calon presiden 2024," ujar Refly Harun.
"Kalau sudah tergoda kekuasaan dengan 2024, pertanyaannya bisakah profesional?" tanyanya.
Menurutnya kondisi tersebut akan mempengaruhi kinerja dari Erick Thohir sendiri dalam mengelola perusahaan-perusahaan pelat merah.
Dirinya mencontohkan kasus Menteri BUMN sebelumnya, Rini Soemarno saat memiliki pandangan berbeda dengan pemerintah, khususnya PDI Perjuangan, pemilik kursi mayoritas di DPR.
Dikatakannya, Rini Soemarno justru mendapatkan hadangan dari PDI Perjuangan (PDIP), termasuk selalu diisukan akan direshuffle oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tidak berambisi menjadi presiden saja dia akan terus-menerus disorot, seperti Rini Soemarno yang ingin didongkel oleh PDIP tapi tidak pernah berhasil sampai akhir masa jabatannya," jelasnya.
• Megawati Tak Terima Jokowi Diminta Mundur, Refly Harun Contohkan Soeharto dan Gusdur: Asal Tak Makar
Refly Harun mengatakan bahwa bisa saja PDIP akan memperlakukan hal yang sama andai Erick Thohir memiliki visi berbeda dengan pemerintah.
Termasuk jika benar-benar mempunyai ambisi untuk maju di Pilpres 2024.
PDIP tentunya tidak menginginkan ada orang dari luar PDIP yang akan menjadi penantangnya.
Karena seperti yang diketahui, mantan bos Inter Milan itu bersifat independen atau bukan berasal dari partai, apalagi PDIP.
"Rasanya PDIP sebagai the ruling party, mungkin tidak akan meng-endorse Erick Thohir, kecuali kalau memang elektabilitasnya nomor satu," kata Refly Harun.
"Karena itulah pasti the ruling party tidak ingin, tidak suka melihat ada menteri di luar dirinya sudah berkampanye dan powerful jabatan yang diemban," terangnya.
"Karena bisa menggerakan lebih dari ratusan BUMN. Ini menteri yang kaya publikasi dan sering tampil di stasiun-stasiun televisi untuk talk show dan lain sebagainya," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 10.42
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)