Terkini Nasional
Soal Kejaksaan Agung yang Terbakar, Koordinator MAKI: Saya Berusaha Tidak Bocorkan Rahasia Negara
Koordinator Masyarakat Antikorupsi (MAKI), Boyamin Saiman angkat bicara soal Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) yang terbakar pada Sabtu (22/8/2020).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Koordinator Masyarakat Antikorupsi (MAKI), Boyamin Saiman angkat bicara soal Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) yang terbakar pada Sabtu (22/8/2020).
Saat ini Polisi tengah memeriksa sejumlah saksi yang ada terkait kasus kebakaran tersebut.
Boyamin Saiman menjelaskan bahwa di dalam gedung Kejagung itu ada sejumlah alat sadap atau untuk mengamati.

• Respons Haris Azhar saat Diminta Antasari Azhar Tak Berspekulasi atas Terbakarnya Kejaksaan Agung
Hal itu diungkapkan Boyamin Saiman saat menjadi narasumber di Apa Kabar Indonesia Malam tvOne pada Minggu (23/8/2020).
Mulanya, Boyamin menegaskan dirinya tak bermaksud untuk membocorkan rahasia negara.
"Saya berusaha tidak membocorkan rahasia negara ya," sambungnya.
Lalu Boyamin menjelaskan bahwa selama ini lembaga penegak hukum di Indonesia sudah dilengkapi dengan alat-alat yang canggih untuk mengamati para penjahat seperti kejahatan teroris hingga narkoba.
"Tapi gambarannya kira-kira itu, penegak hukum kita itu kan KPK, Polri, Kejaksaan Agung itu hampir punya alat-alat yang sama dan itu canggih."
"Dan di BIN kemudian BNPT karena gembong-gembong teroris, BNN karena gembong-gembong narkoba mereka mampu menangkap gembong-gembong dengan posisi yang sulit seperti di Serang melalui pelabuhan kecil kan karena menggunakan alat-alat canggih," jelas Boyamin.
• Rp546 Miliar Djoko Tjandra Disorot setelah Kejagung Terbakar, Haris Azhar: Bisa Modus Data Hilang
Namun menurut Boyamin, alat-alat yang ada di Gedung Kejagung hanya untuk mencegah adanya hacker.
Ia menjelaskan selama ini banyak pihak yang mencoba untuk membobol data di Kejagung.
"Tapi setahu saya gedung yang terbakar itu hanyalah monitoring TV segala macam, kira-kira untuk mencegah hacker."
"Jadi kira-kira itu standar alatnya," lanjutnya.
Meski demikian, Boyamin percaya Kejagung telah mengantisipasi hingga alat-alat yang canggih tidak disimpan di gedung tersebut.
"Tapi saya bersyukur ternyata sepengetahuan saya itu memang Kejaksaan Agung sudah mengantisipasi."
"Karena ini gedung tua maka alat-alat yang kira-kira canggih itu tidak diletakkan di situ," jelas dia.
Namun sekali lagi Boyamin menegaskan, dirinya tidak mau membocorkan rahasia negara.
"Dan saya meskipun tahu tidak akan membocorkan juga. Jadi itulah," sambungnya.
• Soal Kebakaran Kejaksaan Agung, Rocky Gerung Soroti Sikap Mahfud MD: Mendahului Pemeriksaan Forensik
Lihat videonya mulai menit ke-20:05:
Mahfud MD Minta Publik Tak Menduga-duga
Terbakarnya gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) RI menimbulkan sejumlah pertanyaan dari publik.
Beredar dugaan-dugaan yang mengaitkan kasus kebakaran di gedung Kejagung dengan adanya kasus-kasus besar yang tengah ditangani oleh Kejagung, seperti kasus Djoko Tjandra dan kasus Jiwasraya.
Menanggapi isu-isu liar tersebut, Menkopolhukam Mahfud MD meminta agar masyarakat tidak berspekulasi mengaitkan kasus kebakaran ada kaitannya dengan kasus tertentu.

• Tak akan Sembunyikan Kasus Kebakaran Kejaksaan Agung, Mahfud MD Persilakan Masyarakat Mengawal
Dikutip dari Kompas.com, Senin (24/8/2020), seperti yang diketahui pada Sabtu (22/8/2020), gedung Kejagung dilahap kobaran api yang besar selama 12 jam hingga Minggu (23/8/2020).
"Jangan berspekulasi bahwa ini terkait dengan kasus tertentu, kasus ini, kasus itu," kata Mahfud dalam konferensi pers virtual , Minggu (23/8/2020).
"Nah, kasus yang sekarang sedang ditangani kan ada dua. Kasus Djoko Tjandra terkait Jaksa Pinangki dan seluruh rumpunnya yang ada di situ dan kasus Jiwasraya yang sudah maju ke pengadilan," lanjut Mahfud.
Mahfud kemudian meminta agar masyarakat juga ikut mengawal berjalannya penyelidikan kasus kebakaran di gedung Kejagung.
"Nanti diawasi saja bersama-sama, tetapi tidak perlu berspekulasi bahwa ini untuk melindungi ini, dan sebagainya. Yang spekulatif seperti itu dijauhi dulu," ucap Mahfud.
Politisi asal Sampang itu menegaskan bahwasanya pemerintah tidak akan menyembunyikan kasus kebakaran Kejagung dari publik.
"Tidak mungkin pemerintah itu berbohong, menyembunyikan sesuatu dalam situasi seperti ini. Karena sekarang masyarakat punya alatnya sendiri untuk tahu dan membongkar," kata Mahfud.
"Oleh sebab itu pemerintah tidak pernah ada niatan untuk menyembunyikan kasus, menyembunyikan orang, dan sebagainya. Itu yang sekarang (bisa) saya sampaikan," ucap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Banyak pertanyaan muncul terkait nasib para tahanan dan berkas yang berada di Gedung Kejaksaan Agung RI, menyusul terbakarnya gedung yang berlokasi di Jalan Sultan Hasanuddin Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu.
Menjawab hal tersebut, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, memastikan bahwa berkas dan tahanan yang berada di gedung dipastikan aman.
Dirinya juga berpesan agar publik tak berspekulasi lagi soal hal-hal yang telah terjawab seputar peristiwa kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung.

• Mahfud MD Yakin Berkas-berkas di Gedung Kejaksaan Agung Aman: Kalau sampai Hilang Aneh
Pernyataan Mahfud diungkapkannya lewat sebuah utas di akun Twitter miliknya, @mohmahfudmd, Sabtu (22/8/2020) malam.
Soal keberadaan dokumen, Mahfud memastikan penanganan perkara tidak akan terlalu terganggu akibat adanya kebakaran tersebut.
Mahfud menuturkan, bagian gedung yang terbakar adalah ruang intelijen dan ruang SDM.
"Terkait kebakaran di gedung kejagung, dpt diinfokan bhw dokumen perkara aman shg kelanjutan penanganan perkara takkan terlalu terganggu."
"Yg terbakar adl ruang intelijen dan ruang SDM. Saya sdh bcr langsung dgn Jaksa Agung Pak ST Burhanuddin dan JAM Pidum Pak Fadhil Zumhana," tulis Mahfud.
Sedangkan untuk para tahanan, Mahfud mengatakan, para tahanan telah dievakuasi mulai dari pukul 21.00 WIB pada Sabtu (22/8/2020) malam.
"Utk mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan para tahanan di kejaksaan agung juga sudah mulai dipindahkan sejak sekitar jam 21.00 tadi," cuit Mahfud.
Pada cuitan sebelumnya, Mahfud juga meminta agar masyarakat tak menduga-duga terlalu jauh soal kasus kebakaran tersebut.
"Spekulasi juga tak perlu terlalu jauh dikembangkan. Gedung tahanan utk para tersangka yang ditahan di kejaksaan gung juga ada di bagian lain yang tidak terjangkau oleh api."
"Gedung tahanan ada di belakang gedung yang agak jauh dari kobaran api. Pengamanan sdh diperketat," cuitnya.
• Melihat Besarnya Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung, Mahfud MD: Kalau Listrik Mungkin Agak Terbatas
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Anung Malik)
Sebagian artikel ini diolah dari Tribunjakarta.com dengan judul Kepala Dinas Gulkarmat DKI: Struktur Bangunan Gedung Utama Kejagung Mudah Terbakar dan Kompas.com dengan judul "Mahfud MD: Jangan Berspekulasi, Awasi Saja Kasus Djoko Tjandra dan Jiwasraya"