Terkini Nasional
Tak akan Sembunyikan Kasus Kebakaran Kejaksaan Agung, Mahfud MD Persilakan Masyarakat Mengawal
Mahfud MD mempersilahkan masyarakat memberikan saran, masukkan, dan feedback kepada pemerintah terkait kasus kebakaran yang melahap Gedung Kejagung
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Masih belum diketahui apa penyebab pasti yang memicu kebakaran besar di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Sabtu (22/8/2020) lalu.
Selama 12 jam, gedung yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu dilahap api hingga akhirnya berhasil dipadamkan pada Minggu (23/8/2020).
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memastikan penyelidikan kasus kebakaran gedung Kejagung tak akan disembunyikan dari publik.

• Tanggapi Isu Liar soal Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung, Mahfud MD: Kemungkinan Semua Bisa Terjadi
Dikutip dari YouTube Kompastv, Minggu (23/8/2020), Mahfud menegaskan bahwa penyelidikan kasus akan dilakukan secara terbuka.
Bahkan Mahfud juga mempersilakan masyarakat ikut mengawal berjalannya kasus tersebut.
"Saya sampaikan pada pertemuan kali ini agar masyarakat tenang dan tetap mengikuti dan mengawasi secara bersama-sama jalannya penanganan kasus kebakaran," kata dia.
"Silakan, pemerintah kan tidak bisa menghalang-halangi," lanjut Mahfud.
Mahfud juga menyebut bahwa pemerintah terbuka dalam menerima masukkan atau feedback dari masyarakat.
Politisi kelahiran Sampang itu menekankan bahwa pemerintah tidak akan menyembunyikan penyelidikan terhadap kasus kebakaran di gedung Kejagung.
"Saya kira pemerintah menyadari betul sekarang enggak mungkin kita melakukan cara diubah dalam bersembunyi-sembunyi, menyembunyikan sesuatu dan menonjolkan sesuatu yang lain," tegas Mahfud.
"Itu sudah tidak mungkin," tandasnya.
Pemicu Besarnya Api Kebakaran
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan menyebut, pemadaman berlangsung lama lantaran struktur gedung dari Kejaksaan Agung yang disebut mudah dilalap api.
"Karena memang struktur bangunan mudah terbakar dan memang ada perambatan," kata Satriadi, Minggu (23/8/2020).
Dikutip dari TribunJakarta.com, Minggu (23/8/2020), Satriadi kemudian menyinggung bagaimana bangunan di gedung utama terkoneksi antar lantai.