Terkini Nasional
Ungkap Tunggakan Listrik Capai Rp 60 Triliun, Faisal Basri: Bahkan Desember PLN Tak Bisa Bayar Utang
Ekonom senior Faisal Basri menyebutkan tunggakan utang pemerintah ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencapai puluhan triliun rupiah.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
Faisal membenarkan hal tersebut.
Ia menyinggung pemaparan politisi Partai Gerindra Fadli Zon sebelumnya.
Faisal menjelaskan pembayaran utang ke PLN menjadi tertunda karena adanya banyak agenda lain.
"Misalnya tadi Fadli Zon menyampaikan ada meteran yang rusak atau kadaluarsa akhirnya diganti," kata Faisal.
"Itu agendanya jadi tertunda karena cashflow-nya tinggi sekali," lanjutnya.
Ia mengungkapkan fakta PLN tidak akan dapat membayar utang pada akhir tahun.
"Bahkan bulan Desember PLN tidak bisa bayar utang," ungkapnya.
"Akhirnya pemerintah nyicil Rp 9 triliun. 'Kan utang PLN Rp 600 triliun," tandas Faisal.
• Tanggapi Polemik Kenaikan Listrik, Pengamat Kebijakan Publik: BUMN-nya PLN Lain dengan BUMN-nya BRI
Lihat videonya mulai menit 2:00:
Arya Sinulingga Duga Polemik Tarif Listrik Ada Tendensi Politik
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga memberikan tanggapan terkait adanya kontroversi kenaikan tarif listrik dari sejumlah pelanggan PLN.
Dilansir TribunWow.com dalam tayangan Youtube KompasTV, Kamis (11/6/2020), Arya Sinulingga menilai hal itu tidak terlepas dengan adanya tendensi politik.
Dirinya menegaskan bahwa tidak ada kenaikan tarif listrik yang dilakukan oleh PLN.
• Fakta Baru Tagihan Listrik Melonjak Capai Rp 20 Juta, Tetap Harus Bayar hingga Alasan PLN