Virus Corona
Jawa Timur Berpotensi Salip Jakarta soal Kasus Corona, Jusuf Kalla: Perlu Sistematik Terkoordinasi
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla menyebut bahwa Jawa Timur berpotensi untuk menyalip DKI Jakarta soal kasus Corona.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Nah ini makanya kita sampaikan bahwa ada dua metode screening lagi kalau kita kategorikan, ada screening yang dilakukan sebagai bagian dari tracing," ujar Emil.
"Misal ada pasien yang positif, ditelusuri kontak-kontak terdekatnya kemudian dilakukan rapid test itu memang tujuannya untuk menyaring siapa yang diprioritaskan menjalani PCR," sambungnya.
Sedangkan metode yang kedua, adalah pemeriksaan yang modelnya secara acak.
Biasanya, hal itu dilakukan di tempat-tempat umum seperti pasar.
"Nah ada lagi yang modelnya random, artinya datang ke tempat yang masanya banyak misalnya pasar, di-rapid test secara acak," katanya.
Emil Dardak menyampaikan, pada metode screening random tersebut biasanya ditujukan untuk menyaring dan melakukan prioritas tes lanjutan secara langsung .
"Kalau yang seperti itu bila dia reaktif kita menyaring, kemungkinan bahwa yang reaktif ini akan diprioritaskan untuk uji tes PCR. Yang tidak reaktif dalam kasus random tes, mereka tidak bisa kita paksa untuk isolasi karena mereka bukan bagian dari proses tracing," tutur Emil.
• Virus Corona di Boyolali Jateng Justru Bertambah di Tengah Normal Baru, 13 Kasus dari Pasar
Lebih lanjut, Emil sadar betul bahwa rapid test memang kurang akurat.
Namun, kedua metode rapid diatas tetap sangat dibutuhkan untuk mengetahui siapa yang perlu doprioritaskan untuk tes PCR.
Sebab, keduanya merupakan metode terbaik bila dilihat dari sisi ketersediaan sarana maupun anggara.
"Memang rapid tes tidak akurat, tidak memberikan jaminan. Tetapi kita membutuhkan metode ini untuk memilih siapa yang kita prioritaskan untuk di tes PCR."
"Dan itu metode terbaik saat ini dari sisi berbagai prespektif, termasuk prespektif ketersediaan sarananya, sumber daya anggarannya, tidak mungkin semua langsung di PCR," tandasnya.
Simak videonya mulai menit ke 14.30:
(TribunWow/Elfan Nugroho/Rilo Pambudi)