Virus Corona
Jawa Timur Berpotensi Salip Jakarta soal Kasus Corona, Jusuf Kalla: Perlu Sistematik Terkoordinasi
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla menyebut bahwa Jawa Timur berpotensi untuk menyalip DKI Jakarta soal kasus Corona.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Karena itu kita harus bersama-sama untuk mencegah dan musti menurun dia," kata Jusuf Kalla.
"Saya percaya Ibu Gubernur bekerja luar biasa, Wali Kota bekerja keras, tetapi perlu sistematik terkoordinasi," pungkasnya.
Simak videonya:
Wagub Jatim Emil Dardak: Anggarannya Tak Mungkin Semua PCR
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak angkat bicara mengenai adanya penolakan rapid test yang dilakukan oleh masyarakat.
Diakuinya, memang ada sejumlah alasan yang membuat masyarakat terkadang menolak untuk dites.
Hal itu disampaikan melalui tayangan Apa Kabar Indonesia Malam di kanal YouTube Talk Show TV One, Rabu (17/6/2020).
Emil Dardak mengakui, rapid test tidak bisa dijamin akurasi hasilnya.
Sebab, orang yang dinyatakan negatif saat rapid test belum tentu hasil swabnya akan sama dan sebaliknya.
Hal itu lah yang terkadang menjadi alasan masyarakat menolak untuk menjalani tes.
• Tuntut BIN Urus Penggoreng Isu Corona, Eks Staf Kepala BAKIN: Kepentingan Pihak Tertentu
"Kita menggunakan rapid test sebagai metode screening sebenarnya, jadi kita juga mengakui bahwa rapid test itu tidak menjadi jaminan hasil tes PCR-nya akan sama," tutur Emil.
"Nah ini kadang-kadang menjadi alasan masyarakat kenapa mereka menolak," imbuhnya.
Oleh karena itu, Emil menyampaikan ada dua metode screening yang bisa dilakukan pada masyarakat.
Petama, screening yang dilakukan sebagai bagian dari trcing atau pelacakam dari orang - orang yang pernah kontak dengan mereka yang dinyatakan positif.
Pada screening kategori tersebut, masyarakat yang terlacak diprioritaskan unruk menjalani tes PCR.